happy reading guys
jangan lupa buat Vomment
_________Atas paksaan dari Jimin, Rose dan Lisa tengah dalam perjalanan menuju ke villa Namjoon. Jimin memang suka begitu, dia peduli pada rekan nya tapi dia tidak pernah turun tangan secara langsung dalam menolong ataupun membantu rekan nya. Munafik sekali. Dengan menyuruh orang lain untuk peduli padahal dirinya sendiri tidak mempunyai rasa peduli.
Tangan kanan Rose memukul setir mobil tersebut dengan kesal. Keadaan jalan sangat lah macet. Ia sangat menyesal mengikuti suruhan dari Jimin.
"Sial! Ini benar-benar macet." Umpat Rose yang bertugas menyetir. Sementara Lisa hanya duduk disamping Rose.
"Sudah kubilang bukan? Makanya, tidak usah dengarkan kata-kata Jimin itu. Kau sih tak percaya pada ku." Tutur Lisa santai. Ia tau keadaan jalanan sedang macet, maka karena itulah dia sempat melarang Rose untuk pergi. Tetapi, Rose sangatlah keras kepala. "Dia itu hanya mau menyuruh tanpa mau bertemu langsung. Khawatir dari segi mana sih?" Lanjut Lisa mengoceh.
"Sst! Lisa, cuaca sudah panas dan ku mohon jangan buat suasana didalam mobil ini menjadi semakin panas. Aku lelah!" Sarkas Rose merasa kepanasan.
Telunjuk Lisa menekan tombol yang membuat AC menyala. Rose langsung menoleh pada Lisa.
"Sudah dingin, bukan?" Tanya Lisa.
Rose memutar bola mata jengah. "Ya, ya. Tapi kan tetap saja, kenapa mobil-mobil didepan itu tidak bergerak maju sedikit pun? Apa ada sesuatu didepan sana?" Kepala Rose agak mengadah memandang ke depan. Namun, ia tidak menemukan apapun selain mobil-mobil yang berjajar.
"Didepan ada kecelakaan. Sebuah truk dan bus, bam! Akan sangat lama untuk memulihkan keadaan jalan. Mungkin butuh satu atau dua jam." Jelas Lisa tampak santai.
Lisa tak tahu Rose sudah menggeram kesal. Rose hanya kesal pada Lisa yang tahu jika ada kecelakaan, tetapi dia tidak memberitahukan nya pada dirinya.
"Jika begitu mengapa kau tidak memberitahu ku apa-apa mengenai kecelakaan ini, ha?!" Ucap Rose menjadi semakin kesal.
"Lupa." Cetus Lisa.
Satu kata yang hampir membuat Rose naik darah. Lisa terlalu santai disaat Rose sedang menggeram kesal padanya. Padahal bukan hanya Rose yang sedang menunggu. Lisa kan juga sedang bersama nya.
"Oh ya, soal Jennie, apa kau tidak mencurigai dia?" Mendadak Lisa bertanya mengenai Jennie kepada Rose.
"Curiga? Hanya karna dia membantu Jisoo dan adiknya kabur? Karna itu?" Tanya Rose tak senang mendapat pertanyaan tersebut dari Lisa. "Menurut ku dia tidak mencurigakan." Imbuhnya.
"Ya sudah tidak perlu sinis begitu. Aku kan hanya sekedar bertanya. Aku juga tidak menginginkan kau menjawab 'iya' kok."
Rose tersenyum sambil menganguk. Dia mencoba untuk sabar kepada sikap Lisa. "Oke, aku tau. Tapi ucapan mu itu terdengar seperti sedang mencurigai dia."
"Ya memang. Salah dia tidak mau memberitahu ku apa-apa. Wajar kan bila aku curiga pada nya? Kita kan perlu curiga pada semua orang, termasuk Tuan Im sendiri. Apa lagi Nayeon, dia itu sangat patut untuk di curigai." Panjang lebar Lisa berucap, sampai membuat Rose bingung.
Rose berpikir, kenapa Nayeon masuk kedalam list Lisa sebagai orang yang mencurigai?
"Memang nya apa yang dilakukan oleh Nayeon sampai-sampai kau curiga pada nya? Setau ku, tidak mungkin dia melakukan hal yang mencurigakan. Kan, keseharian nya itu hanya sibuk shopping dan bucin pada Taehyung." Tutur Rose tertawa sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent City [✔]
Fanfiction[END] Kota yang Jisoo tinggali kini menjadi kota sunyi karena tertangkapnya seluruh warga kota. Dan hanya tersisa Jisoo yang tinggal di kota itu. Dia tinggal sendirian tanpa ditemani oleh orang-orang yang ia kenal dan sayangi. Jisoo bertekad untuk m...