Januari, Libur Tahun Baru 2019.
"Kecelakaan terjadi di Fly Over arah menuju Jalan Sagara, sebuah bangkai mobil Toyota Yaris ditemukan warga pagi hari tadi dalam keadaan hangus terbakar. Fly Over menuju arah Jalan Sagar sendiri tengah ditutup karena adanya renovasi. Kemungkinan kecelakaan terjadi adalah saat malam hari dimana tidak ada orang sekitar yang beraktifitas. Sampai saat ini polisi tengah mencari saksi yang berada di tempat saat kejadian berlangsung. Saat ditemukan, mobil dalam keadaan kosong, tidak ada korban yang ditemukan.."
Netra Kayla tidak menatap layar televisi, namun daun telinganya juga menangkap suara pembawa berita pagi itu. Matanya malah melebar saat menatap layar ponselnya yang menampilkan sosial medianya yang tengah bercuit ramai tentang kecelakaan yang baru saja diberitakan.
"Loh, itu mobilnya Janu kan?"
"Iya, anjir! Gue inget banget plat mobilnya bener ini."
"Ya Allah, semoga Janu nggak kenapa-napa."
"Parah, hancur banget mobilnya. Tapi nggak ada korban?"
Cuitan yang paling membuat jantung Kayla hampir copot dari tempatnya adalah foto si Pria Baju Kuning itu dengan mobil yang sama persis ada di berita, dengan komentar dominan dari murid-murid SMA Gautama yang memperkuat fakta bahwa itu benar mobil milik murid jurusan IPA yang bernama Janu Karunasankara.
"Bu.. Kayla tau itu mobil siapa. Itu mobil punya murid di sekolah Kayla, Bu." ucap Kayla sedikit panik saat melapor pada ibunya. "Namanya Janu."
"Terus si Janu-nya gimana? Dia nggakpapa?"
Kayla tak langsung menjawab pertanyaan ibunya, jarinya masih sibuk mengubek informasi. Dia berhenti di salah satu postingan yang semakin membuat rahangnya jatuh begitu saja.
"Fuck, Janu hilang. Kata keluarganya dia juga nggak pulang ke rumah sampai sekarang.-Lukas."
"Bu.. Janu hilang."
***
"Malam kemarin dia ijin ke saya bawa mobil mau keluar beli makanan buat orang rumah, terus saya tunggu dia nggak pulang-pulang, saya telpon nggak bisa, dan pagi tadi malah ketemu mobilnya sudah dalam keadaan begitu.." Wanita paruh baya itu tak sanggup menahan tangisnya saat menjelaskan apa yang ia ingat pada polisi yang mendatangi rumahnya. Pria disampingnya yang berstatus suaminya itu menampilkan raut wajah cemas, mengusap wajahnya sendiri dengan sedih, berjalan mondar-mandir.
"Arun.." panggilnya lagi, ia memanggil anaknya yang hilang entah kemana. Terduduk lemas dipangkuan anak lelakinya yang satu.
"Ma.. sabar ya, Ma. Janu pasti ketemu.." Danu juga tidak bisa membendung air matanya mengetahui adik lelakinya tak diketemukan. Anak perempuannya, Saras dan Jihan, juga ikut mengusap bahu ibunya yang bergetar hebat itu.
"Tolong temukan adik saya, tolong.."
***
Beberapa hari sebelum masuk sekolah, di Rumah Sakit Kayana, Jakarta Selatan, 17:47.
"Bu, masih sakit?" tanya Kayla sembari melihat keadaan ibunya.
"Udah enggak kok, Kay. Seharusnya kita nggak usah jauh-jauh ke rumah sakit sini. Ibu kan nggakpapa." Ibu Kayla tersenyum tipis menanggapi pertanyaan anaknya.
"Rumah sakit ini dan dokter di sini kan yang dari dulu ngurusin Ibu. Ibu itu sakit, harus berobat."
Kayla dan ibunya sedang berjalan ke pintu keluar rumah sakit. Kayla terlihat menghela nafasnya berat, bagaimana bisa dia tidak membawa ibunya ke rumah sakit? Beliau tadi saja hampir pingsan karena nyeri di dadanya kambuh. Sudah lama. Kata dokter harusnya ibu Kayla rutin control tiap bulan, tapi Ibu Kayla seringkali tidak ingin pergi, harus Kayla bujuk dahulu baru beliau mau pergi ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARUNA SANKARA | Jungwoo ✔️
Teen Fiction[ Telah dibukukan ] 𝒀𝒐𝒖 𝒏𝒆𝒗𝒆𝒓 𝒓𝒆𝒂𝒍𝒍𝒚 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒐𝒏𝒆 𝒖𝒏𝒕𝒊𝒍 𝒚𝒐𝒖 𝒍𝒆𝒂𝒓𝒏 𝒕𝒐 𝒇𝒐𝒓𝒈𝒊𝒗𝒆. Memaafkan orang lain terlebih dahulu sebelum orang itu meminta maaf pada kita, apakah itu hal yang mudah? Persaingan pendidi...