Halo! Aku nggak bisa berhenti ngucapin terimakasih ke kalian semua yang udah mau mampir baca cerita ini.
Sebenarnya naskah cerita ini aku tulis sudah setahun yang lalu di akunku yang lama, yang ke-lock ㅠㅠ judulnya Make Your Day. Tapi nggak aku lanjutin karena memang dulu mind mapnya belum matang akhirnya terbengkalai. Akhirnya aku memutuskan untuk re-write cerita ini tahun ini. Dan puji Tuhan bisa selesai.Awal mula aku mau bikin cerita ini karena satu, ngelihat Jungwoo di MV Paper Umbrella. Kedua, aku pengen angkat tema yang sekiranya mungkin lagi marak sekarang. Jujurly dan tidak bermaksud menjelekan atau apapun, mungkin Jungwoo sendiri adalah seorang lelaki yang mudah sekali tersentuh ataupun menangis. Tapiii, aku nggak mau orang melihat Jungwoo itu lemah. Dibalik semua air mata itu ada perjuangan dia. So sebenarnya, saat kelas aku pernah dapat pelajaran dari dosenku. Apakah pria nggak boleh nangis? Tentu boleh. Siapa saja boleh mengungkapkan emosi perasaannya. Dan waktu itu kalimat yang paling aku ingat adalah "Menangis bukan berarti kamu lemah, tapi kamu sudah berjuang dengan segenap hatimu."
Coba, mungkin kalian can relate juga. Contoh kecil, kalau kalian udah nyiapin sesuatu untuk lomba mati-matian tapi ternyata kalian kalah. Kalian mungkin akan menangis, kenapa? Kalian itu menghargai apa yang kalian sudah lakukan. Itu artinya kalian sudah berjuang. Coba kalau dilakukan dengan tidak niat atau ala kadarnya, ya udah mungkin kalian bakal 'ya udahlah.' karena kalian juga nggak dengan sepenuh hati mengerjakannya.
Di saat menang, kita juga mungkin bisa nangis. Nangis bahagia, karena jerih payah nggak sia-sia.So disini aku nggak pengen ada toxic masculinity. Karena korbannya nggak hanya laki-laki sendiri tapi perempuan pun bisa jadi korbannya. Toxic masculinity ini menuntut lelaki harus senantiasa kuat fisik maupun mental, tidak boleh mengungkapkan emosi (seperti menangis), dan mempunyai kekuasaan mungkin di atas perempuan. Kalian mungkin pernah lihat teman kalian dengan beragam pribadinya. Aku sendiri juga punya teman laki-laki yang mungkin nggak setegas laki-laki yang lain. Karena itu dia mungkin seringkali dibully. Nah, yang seperti ini yang bisa menjatuhkan mental seseorang. Kalau lihat laki-laki nangis langsung dianggap lemah, padahal setiap manusia itu punya porsi sendiri dalam meluapkan perasaan dan emosi terlepas dari gender. Laki-laki harus keras, nggak boleh lembek. Yang seperti ini yang mungkin bisa menimbulkan persepsi yang salah. Kekerasan bisa terjadi kalau hal ini dipelihara, baik itu fisik psikis ataupun verbal yang mungkin juga bisa merendahkan perempuan.
Maskulin itu baik, tapi sikap toxic itulah yang membuatnya jadi nggak baik. Kita bisa terapin Positive Manhood untuk mencegah kekerasan, gimana? Ya kalau laki-laki mau nangis, ya nangis aja. Mungkin pernah ada yang denger kalau nangis itu bisa mengurangi rasa tertekan atau stress kita walau mungkin nggak menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tapi kita perlu itu juga untuk kesehatan kita. Kedua, menghargai perempuan dan bisa menjadi role untuk lelaki yang lain.
Okay, itu sih yang pengen aku sampaikan di sini. Mungkin ada dari kalian yang lagi ada di masa sulit, dirundung dikucilkan dan lain sebagainya karena kelemahan yang kalian miliki. Aku juga pernah dalam masa itu, aku juga pernah sempat ingin menyerah dengan hidup padahal saat itu aku masih duduk di sekolah dasar - sekolah menengah pertama. Aku mau ngajak kalian semua buat inget, jangan sekalipun kalian balas perbuatan mereka yang menyakiti kalian. Di salah satu kalimat Janu, yang sebenarnya aku ambil dari kata-kata Siwon Suju "Hate can not be removed with hate, but with love and affection." Kalian percaya? Aku mengalaminya. Teruslah berbuat baik guys walau rasanya sakit, tapi ada kalanya waktu untuk mengangkat segala beban itu datang.
Sampai di sini, sekali lagi aku berterima kasih pada kalian. Selalu dukung Jungwoo, NCT, dan yang terpenting adalah mendukung diri kalian sendiri dalam menggapai cita-cita.
chewtrbl.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARUNA SANKARA | Jungwoo ✔️
Teen Fiction[ Telah dibukukan ] 𝒀𝒐𝒖 𝒏𝒆𝒗𝒆𝒓 𝒓𝒆𝒂𝒍𝒍𝒚 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒐𝒏𝒆 𝒖𝒏𝒕𝒊𝒍 𝒚𝒐𝒖 𝒍𝒆𝒂𝒓𝒏 𝒕𝒐 𝒇𝒐𝒓𝒈𝒊𝒗𝒆. Memaafkan orang lain terlebih dahulu sebelum orang itu meminta maaf pada kita, apakah itu hal yang mudah? Persaingan pendidi...