17 : Balapan

9.9K 289 1
                                    

"Gue gak pandai menyukai, gue cuma pandai memikirkan lo yang gak memikirkan gue sama sekali."
🌹



🐾

(Bryan Anjelo)•____________________•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bryan Anjelo)
•____________________•

Jumat, 7 September
22.35

Ketiga belas anak vansee datang ke tempat biasa mereka melakukan balap mobil atau balap motor ~maldivest~ namanya. Disana sudah ramai dari kubu Sean yaitu ~srasa~ maupun dari kubu yang lainnya.

Salah satunya venosa (kubu Gabriel), cowok narsis namun tampangnya cool itu menghampiri Galan dan menepuk bahu saudaranya itu. "Woi bro, udah lama gue gak liat lo kesini," sapa Gabriel. Galan hanya melirik datar kedatangan Gabriel.

"Lo nya aja yang gak pernah kesini goblok," balas Galan. Gabriel terbahak mendengar dumalan Galan, ia memang paling suka meledeki saudara batu esnya itu.

Gabriel mendekatkan bibirnya ketelinga Galan.  "Mana kakak ipar kok gak diajak?" Tanya Gabriel. Ingin sekali Galan menonjok wajah Gabriel saat ini juga. "Ehehehe, tenang elah gak ada yang denger kok," kekeh Gabriel.

Qila yang melihat Gabriel langsung berlari menghampiri cowok itu. "Ieelll?!" Pekik cewek itu lalu memeluk Gabriel.

"Yaampun Kak Qiqil! Iel kangen!" balas Gabriel lebih heboh.

Perhatian tertuju pada Gabriel dan Galan yang wajahnya sama-sama tampan bak dewa olympus itu. Apalagi outfit keduanya malam ini hitam-hitam, aduh terklepek-klepek dah authornya. Gabriel memeluk anak vansee satu persatu dan tos ala kepalan tangan.

"Jadi saudara tersayang gue mau balapan malem ini? Taruhannya apaan?" Tanya Gabriel sembari merangkul Galan. Galan melirik Gabriel sinis.

"Mobil El," balas Venessa.

Gabriel membulatkan mulutnya tak terlalu terkejut. Gabriel tau kalau Galan sudah sering taruhan mobil dan sudah sering menang juga. Kalau dia sih belum berani, takut lamborghini kesayangannya hangus begitu saja. Jadi, biasanya Gabriel datang untuk ikut balapan motor yang taruhannya motor itu sendiri. Gabriel lebih suka mengoleksi motor daripada mobil seperti Galan.

"Kuy kesana, keburu ngamuk lagi tuh orang," ajak Noval menunjuk anak srasa dengan dagunya.

"Kirain gue, lo pada gak dateng," ujar Sean diiringi tawa menggelegar membuat anak vansee sontak mendengus, Gabriel juga ikut mendelik tak suka.

"Ngeremehin banget," cibir Anet sembari memutar bola mata malas.

"Udah siap kalah?" Tanya Sean songong.

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang