Warning 21+
(Yang masih di bawah umur dilarang mendekat pada cerita ini)
•
Galan Raiden Askala
Ganteng✔️
Kaya ✔️
Dingin✔️
Cool✔️
Cuek✔️
Mesum✔️
Pararel satu alias pintar bak albert einstein✔️
Nakal✔️
Tukang bolos✔️
Tukang telat✔️
Idaman wanita✔️
J...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Galan Raiden Askala) • • • Maaf ya ges ya judul partnya bukan mansion jadi ku gonta ganti terus •____________________•
Pagi itu Galan terbangun lebih dulu untuk menyiapkan sarapan. Tanpa disangka cowok itu sebenarnya jago masak loh. Apa ya yang tidak bisa Galan lakukan? Mencintai Asta mungkin heheh jangan hujat saya ya✌🏻.
Hari itu juga, keduanya akan mengunjungi rumah kedua orang tua Galan. Akan ada acara perayaan ulang tahun Golden Raiden Askala yang dilaksanakan lima hari lagi. Dan Galan sudah ditagih janji oleh Syaina untuk mengunjungi mansion Galen sebagai tempat berkumpul para keluarga Raias tahun ini.
Perayaan tahun ini mungkin akan menjadi perayaan yang sangat ramai dibanding tahun sebelumnya. Karena Galan dan beberapa cucu yang lain menghadiri acara tersebut, biasanya Galan hanya datang di hari-H saja. Alasannya cukup jelas, Galan menghindar untuk bertemu Galen lebih lama.
"Masih muntah-muntah gak?" Tanya Galan saat Asta memasuki dapur dengan baju yang sudah rapih dari yang terakhir Galan lihat di kamar.
"Sedikit," jawab cewek itu sembari memperhatikan apa yang Galan lakukan. "Lo masak?" Tanyanya sedikit tak percaya.
"Hm,"
"Serius?" Tanya Asta sekali lagi.
"Iyaaaa..."
Cowok itu mengaduk sup buatannya sejenak sebelum menyendokkannya ke sebuah mangkuk. "Nih, mangkuk pertama buat lo," ujar Galan.
"Emangnya buat siapa lagi?" Tanya Asta dengan nada malas lalu mengambil tempat di meja makan.
"Hhhh..., bukannya bilang makasih udah gue masakin. Butuh perjuangan nih,"
"Iya-iya makasih,"
"Yang ikhlas,"
"Makasih Galan," ujar Asta sembari meminum air putih yang baru Galan tuangkan. "Lo baru pertama kali masak?" Tanya Asta penasaran sembari membaui makanan yang Galan masak.
Aromanya sih harum sekali. "Coba aja dulu baru nilai," ujar Galan dengan nada ketusnya.
Galan tak langsung duduk dihadapan Asta karena cowok itu sibuk membuat entah apalagi. Asta sibuk mencoba sup buatan cowok itu.
"Enak juga," batin Asta.
"Gimana?"
"Lumayan,"
"Enak banget kali,"
Bola mata Asta terputar keatas tanpa bisa Galan lihat. Tapi jujur masakan cowok itu memang enak. Asta sampai lahap memakannya.
