19 : Menyatu

29.5K 431 22
                                    

Seburuk itukah gue dimata lo?



☃️
•____________________•
(SSTTTT...WARNINGGGG!!!
JANGAN MENDEKAT!!)

Senin, 10 September

"ASTA?!" Panggil Gisel sembari membanting pintu kamar mandi cewek di sekolah.

Asta yang memang berada didalam terlonjak kaget karena panggilan serta bantingan pintu tersebut.

"Ngagetin aja," gumamnya.

"Beraninya ya lo nerima tawaran Galan?!" Bentak Gisel sembari mendorong tubuh gadis itu ke tembok kamar mandi.

Gadis itu meringis kesakitan, saat Gisel menekan bahunya begitu keras. "Galan yang maksa lagipula..."

Gisel menarik rambut Asta sekuat tenaga, bahkan tak dipedulikan beberapa helai rambut Asta yang rontok akibat jambakannya.

"BERANI-BERANINYA LO KEPEDEAN BANGSAT! KALO LO GAK ACTING BUNUH DIRI JUGA LO GAK BAKALAN DI KASIH TUMPANGAN SIALAN!" Teriak Gisel penuh emosi.

Bahkan dengan kejamnya Gisel membenturkan kepala Asta ke tembok. "Sakit Sel..." rintih Asta sembari menahan tangan Gisel sekuat tenaga untuk menghentikan aksinya.

Dug

"DASAR JALANG MURAHAN!"

Dug

"LO GAK SEHARUSNYA ADA DISINI! MATI AJA LO SETAN! LO TUH PENGGANGGU TAU GAK?! SEMENJAK LO MODUS MAU JADI ASISTEN GUA UDAH TAU NIAT LO BUAT DEKETIN GALAN KAN?!"

Kepala Asta menggeleng cepat namun Gisel lagi-lagi membenturkan kepalanya. "Sel please..." lirihnya karena merasa kepalanya sudah sangat pusing.

Dug

Dug

Mata Asta terpejam rapat-rapat merasakan sakit itu. Gisel tidak hentinya memakinya dan mengumpatnya dengan kata-kata kasar. Cewek itu begitu marah padanya terdengar sekali dari suaranya yang melengking itu.

Mata Asta terbuka saat Gisel melepaskan jambakannya. Cewek itu terlihat mengeluarkan silet dari saku bajunya. Jantung Asta berpacu dengan cepat belum lagi nyeri dikepalanya semakin menjadi-jadi.

"Sel sumpah jumat kemarin tuh gak seperti apa yang lo kira," ujarnya berusaha menjelaskan pada Gisel.

"Gue udah peringatin ke elo sebelumnya dan sekarang gue pastiin lo bakal mati Sta ditangan gue!" Gumam Gisel dengan kobaran amarah terlihat jelas dimatanya.

"Sel pleaseee..." mohon Asta sembari menitikkan air matanya.

Gisel mengangkat tangannya tinggi dan sedetik kemudian Asta langsung mendorong cewek itu begitu kuat.

Dug

Tubuh Asta bergetar saat melihat Gisel tergeletak dilantai setelah kepalanya membentur wastafel. Silet di pegangan Gisel terlempar begitu jauh. Kepala Gisel berdarah, Asta merasa sangat takut. Tangisan Asta semakin deras dan tangannya gemetar ketakutan.

Brak

Suara bantingan pintu terdengar. "Aduh kenapa dikunci sih sialan," gerutu seseorang.

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang