21 : Latihan basket

15.9K 412 19
                                    

(Baju yang Asta pake di apart)•••🐾•____________________•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Baju yang Asta pake di apart)



🐾
•____________________•

Senin, 17 September

"Lo belum cerita Sta, kemana aja lo seminggu ini?" Tanya Ara sembari memakan camilannya.

Allana yang duduk di sebelah kananya mengangguk-anggukan kepala. "Iya, lo belum cerita karena tadi dikantin kan heboh ngeliatin Sintya sama Gisel gelud tuh jadi ceritain sekarang!" Pinta cewek berambut sepinggang itu dengan nada memaksa.

Btw, Asta mau cerita sedikit tentang kejadian kantin tadi. Gisel yang baru masuk sekolah karena ~kejadian di toilet itu~, hari ini masuk seperti dirinya. Lalu ada kejadian dikantin antara Gisel dan Sintya yang saling beradu mulut.

Awalnya adu mulut tentang siapa yang jadi flyer di perlombaan cheerleader minggu depan. Gisel tidak rela kalau posisinya digantikan oleh Sintya cuma karena ia sakit. Dan Sintya yang tidak mau memberikan posisinya kepada Gisel karena posisi flyer adalah impiannya. Maka dari itulah terjadi adu mulut antara keduanya.

Berujung ke pembahasan Sintya menyebut Gisel sebagai pelakor dalam hubungan cewek itu dengan Galan yang sudah kandas. Gisel semakin tidak terima dan terjadilah peperangan yang cukup menghebohkan tadi.

Dan kini, Asta melirik sejenak kearah sekumpulan teman-teman Galan yang menonton latihan di pinggir lapangan. Gisel baru saja selesai latihan cheers dan langsung bergabung dengan teman-temannya yang lain, begitupun Anetta selaku anak cheers juga.

"Gue sakit," ujar Asta menghilangkan rasa penasaran kedua sahabatnya.

"Sakit karena komentar netizen yang pedes-pedes ya?" Tanya Ara dengan serius namun tangannya tetap lancar menyomot keripik kentang dan memasukkan kedalam mulutnya.

"Yang di toilet itu emang beneran? Lo gak sengaja kan?" Tanya Allana.

"Enggak, gue sengaja itu," jawab Asta jujur. Memang benar kan kalau ia mendorong Gisel dengan sengaja untuk menghindari tusukan Gisel dilehernya.

"DEMI?!" Pekik Ara lalu menutup mulutnya saat perhatian tertuju kearahnya.

"Hm," gumam Asta.

Cewek itu masih menyalahkan dirinya sendiri, ia merasa sangat bersalah pada Gisel. Apalagi Galan bilang Gisel hampir gagar otak. Asta semakin menyalahkan dirinya yang egois.

"Kenapa? Pasti ada alasan kan? Apalagi kita tau Gisel suka mancing lo duluan," ujar Allana masih tak percaya Asta setega itu.

Kepala Ara mengangguk cepat menyetujui. "Gisel mau nusuk gue, tapi-tapi..., tetep aja gue salah kan? Seharusnya gue dorong dia dengan pelan," sesalnya dengan kepala tertunduk.

Ara dan Allana melongo tak percaya mendengarnya. "Hei?" Panggil Allana sembari memegang pundak Asta menguatkan. "No, this is not your fault. Don't blame yourself Sta, you've done the right thing at least help protect yourself," ujar Allana memberi masukan.

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang