7 : Tak tergapai

14.4K 379 0
                                    

"Bahkan saking gak berpihaknya keadaan sama gue, belum mulai berjuang aja, gue udah mau nyerah."
❄️



🐾

(Astasiya Sier Geraldi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Astasiya Sier Geraldi)

🌹

•____________________•

Gadis itu memperhatikan ponselnya sekali lagi dengan wajah cemberut. "Lo kenapa dah?" Tanya Ara yang sadar akan wajah cemberut Asta sedari pagi. Namun, ia baru berani bertanya saat jam istirahat karena guru yang mengajar kelas XII IPS 4 sedari pagi kebetulan adalah guru killer.

"Gimana caranya ya Ra nyairin hati pangeran es?" Tanya Asta sembari menerawang kedepan dengan tangan menopang kedua pipinya.

"Hah?" Ara membulatkan mulutnya tidak mengerti dengan sikap aneh Asta yang tiba-tiba.

Kepala Asta menoleh kekiri untuk memandang wajah Ara. Lalu gadis itu mengeluh dengan wajah meringis.

"Ah..., bahkan lo sendiri gak tau," ujarnya.

"Apasih? Maksudnya apa?" Tanya Ara yang tiba-tiba merasa jadi orang paling bego sedunia.

"Woilah ayo kekantin ngapa pada tatap-tatapan lo berdua!" Seru Allana didepan pintu.

Ara bangkit dari duduknya mendekati Allana. "Lan? Kayaknya Asta lagi kesurupan deh!" Bisik Ara dengan nada paniknya.

"Gila lo! Jangan ngadi-ngadi kalo ngomong," Allana menoyor kepala Ara gemas membuat pemiliknya mengaduh.

Setelahnya Allana menghampiri Asta yang masih asik melamun entah meratapi apa. "Sta?!" Pekiknya sembari memukul meja namun tak membuat sang empu tersadar dari lamunannya.

Ara menghampiri keduanya lalu menarik siku Allana. "Tuhkan, dia tuh dari tadi pagi aneh Lan. Apa perlu gue panggilin pak Yusuf ya buat di ruqiyah?" Bisik Ara berkompromi dengan Allana.

Allana melirik Asta yang saat ini menelungkupkan kepalanya sembari menghadap tembok. Hembusan nafas kasar keluar dari bibir Allana. Cewek itu mendekati Asta dan menggoyangkan lengannya.

"Asta ayo ke kantin!" Pekiknya sekali lagi.

Barulah Asta menoleh dengan wajah cemberut. "Aduh iya-iya, jangan ditarik-tarik dong Lana," protesnya.

"Lagian lo bengong aja, mikirin apa sih?" Tanya Allana yang diangguki Ara dengan cepat.

"Mikirin gimana caranya nyairiin pangeran es," jawab Asta yang terdengar melantur di telinga kedua temannya.

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang