Warning 21+
(Yang masih di bawah umur dilarang mendekat pada cerita ini)
•
Galan Raiden Askala
Ganteng✔️
Kaya ✔️
Dingin✔️
Cool✔️
Cuek✔️
Mesum✔️
Pararel satu alias pintar bak albert einstein✔️
Nakal✔️
Tukang bolos✔️
Tukang telat✔️
Idaman wanita✔️
J...
Keempat orang yang ada di mobil baru menyadari satu hal. "Kenapa kita ke rumah sakit doang banyak bener orang?" Tanya Assaf dengan wajah kagetnya.
Kelvin pun menepuk dahinya. "Eh tapi kan, emang niatnya biar Galan gak tiba-tiba diserang dijalan," jawab Kelvin yang terdengar masuk akal.
"Tapi kalo sebaliknya gimana?" Tanya Dirga yang langsung menghubungi Gisel saat itu juga.
"Lo jangan-jangan penyusup ya?!" Tuduh Assaf pada Kelvin di sebelah kursi kemudi.
"Ya Allah men, gue bener-bener tulus pengen kembali sama kalian. Tapi gue curiga sama Elfan,"
"Gue juga," sahut Dirga. "Belum lama dia sus banget, gue gak sengaja liat panggilan dari Sean di hpnya,"
"Oh ya?" Balas Galan sembari mengepalkan tangannya pada stir kemudinya.
"Elfan gak di markas kan?" Tanya Assaf.
"Enggak, dia baru balik dari Jogja besok katanya," jawab Dirga.
"Siapa yang mau jaga Aldi di rumah sakit?" Tanya Galan.
"Lo, lo yang harus jaga Aldi. Kalo di rumah sakit keluarga lo, lo pasti aman Gal," jawab Kelvin. "Inget, Sergio ngincernya lo," peringat Kelvin dengan wajah tiba-tiba tegang.
"Kalau misal gue gak ada di markas disaat Sergio dateng, siapa yang bakal terluka dan diculik lagi kayak Boby sama Aldi? Gue harus disana biar gak ada yang terluka lebih banyak lagi," balas Galan.
"Gue gak setuju sama lo Gal, lo harus tetep di rumah sakit. Kalau lo mau nolong kita, minta bantuan bokap lo," kali ini Assaf mengeluarkan pendapatnya.
"Gue gak akan sudi minta bantuan dia,"
"Terserah lo!" Seru Assaf.
Mobil merk lexus keluaran terbaru itu memasuki pekarangan rumah sakit milik keluarga Raiden Askala.
