18 : Balapan (2)

10.5K 336 6
                                    

Lo gak jahat.
Cuma lagi sensian aja.



🐾
•____________________•

Maldivest

Mobil aston martin berwarna biru itu berhenti di sebuah gedung lama yang terlihat menyeramkan.

"Sta gue boleh minta tolong?" Tanya Bryan.

Gadis yang duduk di jok sebelahnya langsung menoleh setelah memandangi gedung sejenak.

"Iya? Apa?" Tanyanya.

"Percayalah didalem gak seserem diluar, gue mau minta tolong lo masuk kedalem terus panggilin Sean. Gue harus muter balik dulu biar gak lama nantinya, puterannya jauh soalnya tapi gue usahain cepet. Setelah itu gue bakal langsung nyusul lo kedalem." ujar Bryan.

Kepala Asta mengangguk walaupun jantungnya terasa berdebar-debar kini. Bryan yang mengetahui ketakutan Asta menggenggam tangan gadis itu.

"Didalem rame kok, tenang ya lo gak sendiri," Kalimat penenang dari Bryan mampu membuat gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Oke gue kedalem ya, lo hati-hati," ujar Asta.

"Lo juga," balas Bryan sembari mengelus puncak kepala Asta.

Gadis itu segera keluar dari mobil milik Bryan, dengan langkah ragu ia mendekati gedung tersebut. Namun, langkahnya terhenti karena kakinya terasa bergetar.

"Tenang Astasiya Sier Geraldi, didalem rame kok rame, rame, rame," gumamnya untuk menguatkan diri sendiri.

Lalu tubuhnya berbalik dan melihat mobil Bryan sudah melesat jauh. Gadis itu mengepalkan tangan menguatkan dirinya sendiri. Perlahan tapi pasti ia mulai melangkahkan kakinya memasuki gedung usang itu.

Kegelapan langsung menyambutnya, sekali lagi gadis itu ragu untuk melangkah karena jantungnya terus berdebar tak karuan. Namun, samar-samar ia mendengar suara bising dari dalam. Banyak yang bersorak-sorai dengan heboh. Keberaniannya mulai kembali, dilangkahkan kakinya lagi memasuki gedung gelap itu.

Rasanya langkahnya terlalu lambat karena cahaya didepan sana tidak kunjung mendekat. Atau karena tempatnya memang seluas itu. Kaki jenjangnya mulai melangkah lagi dengan cepat. Sampai terlihatlah para manusia yang mengenakan pakaian hitam. Dan gadis itu terlalu mencolok diantara keramaian tersebut. Namun, untungnya mereka belum menyadari kehadirannya.

Kepalanya melongo kearah tribun kanan dan kirinya. Mencari-cari wajah orang yang cukup dikenalnya itu.

"Sean, Sean, Sean, Sean..." gumam gadis itu.

Gadis itu terdiam sejenak mendengar teriakan orang-orang disekitarnya. "GO SEAN GO SEAN GO!"

"GO GALAN GO GALAN GO!"

"Hah?" Mulutnya melongo saat melihat dari kejauhan mobil bermerk sama namun berwarna beda itu melaju dengan cepat menuju kearahnya.

Mobil yang satu berbaur dengan kegelapan, mobil yang satunya terlalu kontras ketika gelap. Yup, warna mobil yang sedang melaju itu hitam dan putih. Seperti tinta di atas kertas.

Gadis itu terdiam dipinggir arena balap itu, matanya memperhatikan cewek seksi yang memegang bendera di tengah-tengah. Cewek itu memakai bikini hitam dan terkesan bangga dengan baju yang dipakainya. Padahal memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan begitu jelas.

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang