29 : Pembelaan

12.1K 356 17
                                    

"Karena kalian sama, sama-sama mencintai seseorang yang gak mencintai kalian,"




☃️
•____________________•

Jumat, 5 Oktober

"Cie ada yang update istrinya nih," ledek Aldi saat Asta dan Galan memasuki markas.

Galan mendorong dua koper milik Asta masuk kedalam sedangkan Asta memeluk lego pemberian Galan. "Hah? Maksudnya apa?" Tanya Asta tidak mengerti.

"Nih Sta liat, ini lo kan,"

"Nih Sta liat, ini lo kan,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaa lusyu banget kalyan..." ujar Aldi lalu mencolek dagu Asta.

"Ihhh Gal hapus gak!" Jerit Asta dengan wajah panik.

Galan mengerutkan keningnya. "Gak!" Tolaknya mentah-mentah sembari menjauhkan ponselnya yang ia genggam dari jangkauan Asta.

"Gue gak mau ada gossip aneh-aneh! Apalagi lo tau sendiri temen gue suka sama lo," Asta terus mencoba menggapai tinggi ponsel Galan yang diangkat keatas oleh pemiliknya.

"Wawww bahaya itu mah..., auto kemusuhan lo, Sta," si kompor Aldi mulai beraksi.

"Bilang aja kita dijodohin, clear," putus Galan dengan entengnya.

"Kenapa lo jadi ngentengin banget? Tiga bulan lalu lo yang bersikeras biar gak ada yang tau kita dijodohin," ujar Asta kesal, tangannya memukul perut Galan karena hanya itu yang berada di jangkauannya. Cowok itu sudah tinggi tambah tinggi karena berjingkat.

Galan berlari menghindar darinya sembari menjulurkan lidah meledek. "GALANNN...!" Pekik Asta kesal.

Aldi tertawa melihat keduanya seperti anak kecil yang berebutan mainan. Aldi merasa seperti baby sitter jadinya, sialan. Tapi seru, jadi Aldi tidak menyesal hanya memperhatikan saja.

"Apaansih ribut-ribut?!" Bentak Gisel tak suka.

Asta langsung berhenti mencengkram lengan Galan begitupun dengan Galan yang pasrah karena tarikan Asta mulai mengendur di lengannya.

"Gapapa Sel, sepele doang. Biasanya juga keadaan markas berisik," balas Aldi.

Gisel memandang tangan Asta di lengan Galan, buru-buru Asta melepaskannya karena pandangan Gisel menajam. "Gue udah bersihin kamar belakang," ujar Gisel.

"Loh? Mau ada ART baru?" Tanya Aldi dengan kening berkerut.

"Buat Asta lah,"

Aldi menoleh kearah Asta lalu melihat Gisel lagi. "Asta kan sekamar sama Galan," balas Aldi.

"Iya, lo gak perlu repot-repot deh Sel," sahut Assaf yang baru keluar dari ruang kerja diikuti yang lain.

"Iya, dia sekamar sama gue aja,"

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang