23 : Ketidakinginan

13.6K 312 36
                                    

Lo adalah ketidakinginan terbesar gue



🐾

•____________________•

Rabu, 19 September

Asta sedang menunduk mengerjakan soal sosiologi yang baru saja diberikan oleh gurunya. Dan saat ini gurunya tersebut sedang ada urusan dengan salah satu orang tua murid di ruang guru. Disebelahnya Ara masih sibuk mencari posisi yang bagus untuk menaruh ponsel pintarnya.

"Gak ngerjain Ra?" Tanya Asta dengan lelah karena sedaritadi temannya itu menyenggol sikunya.

"Ini mau ngerjain, mau gue videoin dulu pas kita lagi ngerjain. Lumayan buat kenangan nanti kalo kita udah tua," ujar cewek itu yang membuat Asta menggeleng geli.

"Nah! Akhirnya angel-nya bagus juga," pekik -Ara kelewat senang.

"Permisi kak? Kak Astasiya dipanggil keruang kepsek," ujar seorang siswi yang memakai baju seragam olahraga di ambang pintu kelas XII IPS 4.

"Oke makasih ya dek." Ujar Kelvin yang kebetulan duduknya dekat pintu dan adik kelas itu juga berbicara padanya. "Asta? Sta? Dipanggil tuh!" Seru Kelvin menoleh kebelakang barisannya.

Tepatnya ke barisan kursi ketiga milik Asta dan Ara. "Iya udah denger Vin," balas Asta lalu berdiri dari duduknya.

Ara mencebikkan bibirnya. "Yaeli Sta, baru juga nih video mulai," protes gadis itu.

"Sebentar doang kok gue palingan,"

"Lagian lo ada masalah apaan sih sampe dipanggil kepsek?" Tanya Ara dengan kening berkerut.

Asta hanya mengangkat bahunya lalu berjalan keluar kelas. Dalam hati Asta juga bertanya-tanya kenapa ia dipanggil keruang Kepala Sekolah.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya ia tiba di depan pintu ruang kepsek. Tangannya terangkat ingin mengetuk pintu dihadapannya namun ia ragu sampai suara didalam terdengar.

"Bunda manggil Galan cuma karena mau bahas ini? Bunda nanya untuk hal yang udah jelas jawabannya bun. Galan bakal ceraiin cewek itu kalo dia kembali,"

Deg

Jantung Asta berdetak begitu keras dan bertalu-talu mendengar pembicaraan tersebut.

"Galan!" Tegur Syaina.

"Bunda gak bisa maksa Galan untuk suka sama cewek itu,"

"Asta sayang namanya Asta,"

"Galan gak sudi nyebut namanya,"

Plak

"Sejak kapan bunda ngajarin kamu untuk bicara tidak sopan seperti itu?"

"Asal bunda tau. Menantu yang bunda bangga-banggain itu adalah ketidakinginan terbesar Galan!"

Syaina menghela nafas mendengar ucapan anak semata wayangnya itu. "Sepenting itukah dia buat kamu?" Tanya Syaina dengan tangan berkacak pinggang.

"Iya,"

"Kamu pilih dia atau bunda?"

"Of cource, Galan pilih Bunda. Tapi, cuma Izy sosok perempuan yang Galan sayang selain bunda. Bunda pasti paham kan kalo perasaan itu gak bisa di paksain? Galan juga gak bisa bun maksain hati Galan untuk suka cewek itu. Galan gak bisa, hati Galan stuck di Izy,"

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang