28 : Up to You

12.4K 352 22
                                    

"Semua terserah lo Gal, gue gak mau ngatur hidup lo cuma demi memikirkan perasaan gue."



•____________________•

Senin, 1 Oktober

"Kemaren bang Gaxel ke apartemen?" Tanya Galan saat Asta membukakan gerbang untuk anak vansee.

"Lo gapapa?" Tanya Asta malah salah fokus dengan wajah Galan yang penuh luka.

"Jawab gue!" Bentak Galan.

"Gal, santai kali. Kasihan bini lo jadi ketakutan," ujar Noval.

"Berisik, dia bukan bini gue," balas Galan lalu melesatkan motornya ke parkiran.

"Sabar ya Asta, Galan lagi sensi abis ribut sama Dirga soalnya," bisik Aldi.

"Iya Sta, nanti juga baik lagi sabarin aja. Kita juga kena semprot mulu," ujar Qila diboncengan Aldi ikut menenangkan.

Kepala Asta mengangguk lalu tersenyum. "Iya gapapa, udah biasa kok," balasnya terlihat tegar walaupun sejujurnya ia merasa sakit hati dan lelah.

Setelahnya Aldi melesatkan motornya ke parkiran dan Asta mengunci gerbang. Lalu ia mendekati Galan untuk menjelaskan.

"Iya kemarin kak Gaxel ke apartemen, tapi gue gak denger ada yang bunyiin bel," jelas Asta. "Terus kita ketemu di minimarket, kayaknya dia mau ngomong sesuatu yang penting. Kemaren juga dia minjem hp gue buat nelfon lo, tapi lo gak angkat," lanjutnya.

"Oh,"

Galan hanya beroh ria saja. "Yaudah gue duluan," pamit Asta lalu melangkahkan kakinya menuju kedalam.

Sampai ditengah lapangan Asta menyempatkan diri berbalik. Melihat Galan yang berjalan santai dengan teman-temannya yang lain ikut menatapnya. Setelahnya Asta berbalik kembali melangkah kedepan.

Bug

Sebuah bola futsal melayang ke mata Asta, cewek itu langsung terpejam merasakan perih di matanya.

"Eh Gal, Asta," ujar Aldi merasa khawatir.

"Biarin," balas Galan lalu melewati Asta yang masih mengusap matanya yang perih.

"Sorry ya Sorry," ucap orang yang menendang bola kepada Asta.

"Iya gapapa," balas Asta sembari tersenyum lalu kembali berjalan sembari mengucek matanya yang terasa perih.

"Lo gapapa Sta?" Bisik Qila berjalan beriringan dengan Asta sembari merangkul cewek itu.

"Gapapa La," balas Asta sembari tersenyum. "Kalo boleh tau kenapa Dirga sama Galan berantem?" Bisik Asta.

"Lo khawatir sama Galan ya?" Bisik Qila jahil.

Kepala Asta mengangguk. "Itu mukanya babak belur semua gimana gak khawatir," balas Asta ikut berbisik.

Tangannya masih mengucek matanya. "Jangan diucek mulu tambah perih," ujar Qila sembari menurunkan tangan Asta.

Galan berbalik, lalu melewati Asta dan Qila. "Mau kemana Gal?" Tanya Aldi.

"Rooftop,"

Asta membalikkan tubuhnya memperhatikan punggung Galan yang menaiki tangga satu demi satu. Tak lama suara Qila menyadarkannya.

"Dah Asta sampai ketemu dikantin,"

Ternyata Qila sudah sampai di kelasnya, Asta melambaikan tangannya. Tak lama ia masuk kedalam kelasnya sendiri. Guru yang mengajar pun langsung mempersilahkannya masuk. Kening Asta berkerut kala melihat bangku Ara kosong.

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang