E x t r a p a r t (2)

15.3K 255 11
                                    

"Lo selalu bilang, kalau lo gak bisa hidup tanpa gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo selalu bilang, kalau lo gak bisa hidup tanpa gue. Tanpa pernah lo tau kalau gue lah yang paling gak bisa hidup tanpa lo."
-Galan Raiden Askala



Kalo ada typo-typo boleh di komen ya guysss biar aku revisi lagi🤧🙏🏻
•____________________•

Hari ke-25 Galan koma

Asta memasuki ruangan Galan, namun sebelumnya ia menghapus tangisannya lebih dulu. Ia baru sampai dari Inggris, selepas melakukan tes disana ia mendapat telepon dari Syaina kalau Galan kritis. Tapi, untungnya berhasil di selamatkan lagi berkat bantuan alat defibrillator.

Tadinya jantung Galan sudah berhenti berdetak bahkan Syaina sampai nangis-nangis meminta Asta untuk cepat kembali. Asta langsung kembali oleh karena itu matanya sembab kini.

Cewek itu duduk setelah mengecup kening Galan sejenak. "Assalammualaikum my ice husband." Salam Asta seperti biasanya. "Galan gue udah selesai tes loh," Asta memulai curhatannya.

Ia menceritakan suasana oxford yang menyejukkan itu. Asta juga bercerita kalau ia bertemu banyak orang baik disana.

"Ada salah satu cewek disana, dia orang Afrika, oh my goddess Gal! Lo tau? Kulitnya bagus banget, gue pengen deh ke Africa sama lo nanti. Sama anak kita juga yuk, pasti seru deh. Dia baik banget, bahkan dia bantuin gue untuk ngurus beberapa dokumen untuk pemdaftaran..."

Asta melanjutkan cerita orang Africa itu pada Galan. Cewek itu menceritakannya dengan wajah bahagia dan seolah-olah Galan benar-benar mendengarkannya. Asta bahkan sampai bercerita selama satu jam dan terlelap karena lelah.

☁️

Hari ke-27 Galan koma

Sudah dua jam Asta menemani Galan sembari bercerita hal random. Dari kucing yang hampir ketabrak di jalan dan ditolong olehnya. Kejadian nasi gorengnya yang di tumpahi anak kecil. Dan kejadian di mushalla dimana ada nenek-nenek yang sudah tua sekali dan Asta merasa prihatin.

Kini, Asta memulai curhatan barunya. "Sergio dan bang Galin belum ketangkep juga. Tapi papah Galen udah janji bakal nyari mereka sampai keujung dunia sekalipun,"

Asta terdiam tiba-tiba terfikir satu hal. "Galan?" Panggilnya.

"Apa gue harus bilang ini?" Gumam Asta lagi.

Cewek itu meyakinkan diri sendiri untuk bilang hal tersebut. "Gu...gue..."

Namun, lidahnya terasa kelu dan ia tidak ingin melanjutkannya. Tapi Asta terus mengontrol agar bisa mengatakannya walaupun berat dan tidak sudi.

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang