15 : Ancaman Gisel

10.3K 305 6
                                    

(Astasiya Sier Geraldi)•••🐾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Astasiya Sier Geraldi)



🐾

•____________________•

Senin, 3 September

Gadis itu memasuki gerbang sekolah pukul tujuh kurang lima belas menit. Tepat jam tujuh bel akan berbunyi dan gadis itu menghela nafas merasa bersyukur karena pagi itu tidak telat.

Lalu bola matanya menangkap sekumpulan orang yang dikenalnya berada diparkiran. Tapi, yang Asta heranin kenapa mereka sudah tiba sepagi ini? Biasanya jam delapan atau paling lama jam sepuluh pagi baru kelihatan batang hidung mereka. Itupun karena Asta yang membukakan mereka gerbang jadi kini ia hafal jadwal tiba mereka disekolah.

"Asta dipanggil Galan!" Seru Aldi kepadanya. Cowok bermata abu itulah yang pertama kali menyadari kehadiran Asta.

Kebetulan sekali Asta sedang menghindari cowok yang namanya Aldi sebutkan itu. Jadi, gadis itu memilih melengos pergi menghiraukan seruan Aldi yang seratus persen Asta yakini pasti bohong.

"Galan tuh gak pernah nyariin gue, apalagi berniat sampe nyuruh manggilin gitu," gumam gadis itu pada dirinya sendiri.

Kaki jenjangnya terus melangkah menyelusuri koridor sekolah yang ramai. Barulah ia melangkah menaiki tangga menuju kelasnya.

Disisi lain, Aldi merasa heran karena seruannya diabaikan oleh Asta.

"Songong banget tuh cewek," ujar Venessa.

"Gak denger kali," bela Boby.

"Apaan?! Orang jelas-jelas tadi dia ngelirik gak mungkin gak denger," ujar Vanissa dengan nada tinggi plus kesal.

"Emang mau ngapain Gal nyuruh Aldi manggil tuh cewek?" Tanya Noval.

"Mau gue suruh," jawab Galan lalu bangkit dari duduknya pada kap mobil dan menyelempangkan satu tali tasnya di pundak kanan.

"Lo nerima dia jadi asisten?" Tanya Gisel dengan alis terangkat tinggi sembari mensejajarkan langkahnya dengan Galan.

"Enggak," jawab Galan sedikit malas menjawabnya.

Diam-diam Gisel memandangi Galan dengan heran. Apalagi saat Galan tak hentinya memandangi punggung Asta yang sudah menjauh. Dengan kesal, Gisel mengepalkan tangan.

"Awas aja lo bitch," batin cewek itu.

Tengg tengg tengg

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang