35 : Masa lalu Galan (2)

10.6K 368 30
                                    

"Dia gak salah kok, kalo gue jadi dia, gue juga bakal jadiin Izy orang spesial di hidup gue."



🐾

•____________________•

Singkat cerita mereka terus bertemu di taman itu. Namun, sulit sekali bagi si gadis membuat bocah laki-laki itu berbicara lebih banyak padanya. Gadis itu masih sering diabaikan oleh bocah laki-laki itu.
Bahkan sudah dua bulan saling bertemu keduanya belum berkenalan nama.

"Kemarin aku dapat tugas dari mamahku untuk menyebutkan lima hal yang disukai aku, ayah dan kakakku," curhat gadis kecil itu sembari menunjukkan angka lima pada jarinya.

Lagi-lagi bocah laki-laki itu mengabaikannya. Tak berminat sedikitpun pada gadis kecil disebelahnya. Buku bacaan terbarunya lebih seru.

"Mamah memuji kesukaanku, aku sangat senang! Karena biasanya mamah hanya peduli dengan kakak,"

"Hei, kamu mendengarkan aku tidak?" Tanya gadis itu sedikit jengkel.

"Tidak,"

"Kamu sedang membaca apa sih?" Tanya gadis itu penasaran. Ia mulai terbiasa diabaikan oleh bocah laki-laki itu.

Karena tau tak akan mendapat respon, gadis kecil itu mengintip sendiri sampul buku yang bocah laki-laki itu pegang.

"Teori aksi dan reaksi dalam Kimia? Apa maksudnya?" Tanya gadis itu lebih kepada diri sendiri. "Bacaanmu terus berganti setiap minggu. Apa kamu sudah menyelesaikan yang sebelumnya?" Tanyanya penasaran.

"Sudah,"

"Uwahhhh..." seru gadis itu tak menyangka. Gadis itu meratapi buku tebal yang dipegang laki-laki itu. "Kamu hebat! Aku tidak pernah menyelesaikan buku setebal itu," puji Gadis itu.

"Kau gampang sekali terkesan," ujar bocah itu tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

"Hahaha terima kasih telah memujiku, ayah dan kakak mengajarkan aku untuk selalu memuji hal kecil apapun untuk diri sendiri dan orang lain,"

"Aku tidak memujimu. Itu sindiran,"

"Bukankah sama saja?"

"Beda,"

Gadis kecil itu hanya menghela nafas menahan kesal. Lalu kembali memainkan ayunanya.

"Oh ya, lima hal yang kusukai tadi itu..." Gadis kecil itu tidak melanjutkannya. "Aku ingin mengetahui hal yang kamu sukai. Tolong sebutkan lima kesukaanmu?" Tanya gadis itu berharap laki-laki itu akan menjawabnya.

"Tidak mau,"

"Aku akan menyebutkan kesukaanku juga!"

Sebenarnya bocah laki-laki itu tidak peduli, tapi entah kenapa ia ingin menjawabnya. "Membaca, berhitung, melukis, basket, dan..." perkataannya terhenti karena ia tidak tahu harus menjawab apa lagi.

"Hanya empat?" Tanya gadis itu.

"Ya,"

Gadis itu memamerkan senyumnya. "Kalau aku, aku suka mainan, permen, mamah, ayah, dan kakak," Jelas gadis itu. "Kamu tidak suka bundamu?"

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang