44 : Kembali

12.2K 336 36
                                    

(Sebenernya ada cerita di balik foto ini tapi aku gak jadi spill partnya hehe)••••____________________•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sebenernya ada cerita di balik foto ini tapi aku gak jadi spill partnya hehe)



•____________________•

"GAL! GAL! GALLL...!"

"Kenapa sih tot berisik aja lo," omel Edgar yang saat itu sedang bermain ps dengan Galan.

"Ada berita penting banget nget nget...!" Seru Aldi mengambil duduk di tengah-tengah Galan dan Edgar.

Kebetulan markas sedang kosong, penghuni yang lain sibuk hang-out, family time, atau lari pagi seperti halnya Assaf dan Noval yang belum kunjung pulang. Padahal jam sudah hampir menunjukkan pukul dua belas siang.

"Bini lo pulang bareng Sean," bisik Aldi yang hanya didengar ketiganya.

Galan yang semula bodo amat, langsung membanting stick psnya. "Sssttt tuh orangnya di pintu," bisik Edgar.

Galan berdiri dari duduknya, berjalan kearah Asta yang baru menutup pintu dan berbalik. "Kenapa gak bilang kalo pulang? Kan udah gue bilang telfon gue buat minta jemput, jangan pulang sendiri atau lebih parahnya sama orang lain, lebih parah lagi sama Sean," cerocos Galan.

"Ihsss lo gue telfonin gak diangkat. Gue hampir di copet tau! Untung ada Sean!" Asta balas mengomel dengan raut kesal.

Galan merubah ekspresinya yang datar menjadi bingung, ia merogoh saku celananya dan tidak menemukan ponselnya.

"Oh shit." Umpatnya. "Sorry, gue lupa hp gue di kamar," ujar Galan sembari tersenyum kikuk.

"Sorry, gue lupa hp gue di kamar," ulang Asta dengan raut dongkol.

Asta melewati Galan membuat cowok itu mengusap wajahnya. Cewek itu menuju dapur untuk menaruh cinnamon roll yang ia beli ke piring. Sebelumnya Asta tidak lupa mencuci tangan terlebih dahulu.

"Pencopetnya gimana?" Tanya Galan.

"Ya kabur lah,"

"Kok dibiarin kabur? Kalo copetnya rampok orang lain gimana?"

"Ya orang gak keburu di tangkep Gal, udah kabur duluan,"

"Aneh," gumam Galan sembari mengambil satu potong kue yang sudah Asta potong-potong di piring itu.

"Lo yang aneh,"

"Gue gak ngatain lo,"

Asta melirik Galan sinis. "Belum cuci tangan, kan?" Tuding Asta.

"Bersih kok,"

Asta keluar dari dapur membawa piring berisi kue, Galan mengikuti cewek itu di belakang persis. Entah kenapa aura cewek itu begitu mencekam untuk Galan berjalan disampingnya.

"Tadi ngobrol apa aja sama Sean?"

Krik krik

"Gue cemburu loh,"

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang