"Aku bertemu banyak manusia setiap harinya, tapi tidak ada satupun yang bisa mengambil hatiku secepat dirimu"
Happy Reading^^
Salam toleransi:)**
Akira melangkah menuruni tangga dengan setelan seragam sekolah putih-abu miliknya, rambut sebahu yang ia biarkan terurai, dan Converse hitam serta tak lupa ia menenteng sebuah tas ransel di punggungnya
"Pagi Bunda" Ucap Akira saat sudah berada di meja makan.
"Pagi Dek" Balas Sari sambil mengecup pucuk kepala putri bungsunya.
"Abang mana?" Tanya Akira sambil melihat sekeliling rumahnya mencari keberadaan Prisma.
"Abang tadi pergi pagi-pagi banget, katanya ada urusan mendesak. Kamu bisa pergi ke sekolah sendiri kan Dek?" Jelas Sari sambil mengoleskan selai ke atas selembar Roti tawar.
Akira menggangguk sambil memakan rotinya, ia melirik ke arah jam tangan berwarna hitam di pergelangan tangan kirinya yang sudah menunjukkan pukul 06.45, ia harus segera berangkat ke sekolah mengingat tidak ada yang mengantar nya jadi dia harus berangkat lebih pagi untuk mencari angkutan umum.
"Akira berangkat dulu ya Bun" Pamit Akira pada sang Bunda
"Makanannya gak dihabiskan dulu Dek?"
"Enggak Bun, takutnya nanti malah telat" Ucap Akira ia lalu beranjak dari duduknya dan menyalami tangan sang Bunda.
"Assalamualaikum Bun, Akira berangkat" Ucap Akira sambil berjalan keluar rumah.
"Waalaikumsalam Hati-hati Di jalan" Jawab Sari sambil melambaikan tangannya ke arah Akira.
**
Entah kenapa pagi ini matahari bersinar sangat terang hingga membuat suasana menjadi lebih panas dari biasanya, Akira sedang duduk di kursi halte bus sambil memperhatikan orang-orang yang sedang berlalu lalang.
"Kenapa banyak banget orang hari ini?" Keluh Akira sambil mengibas-ngibaskan tangan di wajahnya.
Lima menit kemudian bus yang ia tunggu pun datang, Akira berjalan masuk kedalam, lalu bus tersebut melaju membelah jalan raya Ibukota yang cukup ramai hari ini.
**
Akira Bernafas lega setelah lima menit akhirnya ia keluar dari dalam bus yang pengap tersebut, rasanya nafasnya hampir habis di dalam bus dikarenakan banyaknya penumpang hari ini.
Akira melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah yang megah didepannya .
"AKIRA!!!!" Teriak Kayla, gadis cantik dengan rambut panjang sepunggungnya yang dikuncir menyerupai ekor kuda itu bernama NADIRA MIKAYLA sahabat yang juga merangkap sebagai mantan pacar kakak lelakinya.
"Lo gak berangkat sama bang Prisma?" Tanya Kayla sambil melihat ke luar gerbang.
Akira menggeleng.
"Berangkat naik apa?" Tanya Kayla.
"Bus, mana panas lagi. Lo tau?, Gue hampir gak bisa napas" Jawab Akira melebih-lebihkan
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARAJASA [✓]
Подростковая литератураDia yang kukira Hamba Allah ternyata Anak Tuhan "Terima kenyataan. Bukan menentang Tuhan" Entah ini kebetulan atau sebuah takdir tuhan, Akira bertemu dengan seorang Aksarajasa Mahveen. Pria tampan dengan sifat angkuhnya yang membuat Akira jatuh cint...