11.Hari utama

3.4K 280 5
                                    

Happy Reading^^

Salam toleransi:)

**

Motor ninja milik Aksa berhenti di pekarangan sebuah gereja cukup luas yang berada di ibukota. Gereja tersebut cukup ramai mengingat hari ini adalah hari Minggu. Akira turun dari motor Aksa melepaskan helm yang ada di kepalanya diikuti oleh pria itu yang juga sedang melepaskan helm full face nya setelah turun dari motor.

"Tunggu Gue disini. Jangan kemana-mana"perintah Aksa.

Akira hanya mengangguk sebagai jawaban. Pria itu lalu berjalan masuk ke gereja yang berada cukup jauh didepannya.

Akira duduk di kursi panjang sambil mengayunkan kakinya. Ia merasa bosan karena tak punya handphone untuk dimainkan.

Sudah setengah jam ia duduk disini. Dan akhirnya orang yang Akira tunggu pun datang.

"Udah?" Tanya Akira.

Aksa hanya menggangguk.

"Rame banget ya, panas lagi cuacanya." Ucap Akira sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

"Iya, soalnya hari Minggu" Jawab Aksa.

"Emang, di agama Lo kalo mau ibadah harus pada hari-hari tertentu ya?" Tanya Akira sedikit canggung.

"Enggak. tapi hari Minggu itu hari utama atau yang paling umum" Jelas Aksa.

"Lord's day atau biasa disebut Hari tuhan" Lanjutnya. Sambil memberikan helm kepada Akira.

Sedangkan Akira hanya ber-oh ria sambil memakai helm yang Aksa berikan.

Mereka lalu meninggalkan pekarangan Gereja tersebut, kembali membelah jalanan ibukota yang mulai ramai.

"Sa, Gue laper!" Ucap Akira cukup keras dari arah belakang.

"Terus!?" Tanya Aksa.

"Mampir kemana gitu,?" Ucap Akira seolah memberi kode pada Aksa agar pria itu peka.

"Kemana?" Ucap Aksa malah kembali bertanya.

"Terserah Lo" Pungkas Akira.

Aksa menghentikan motornya di sebuah restoran cepat saji yang cukup ramai oleh pengunjung.

"Kok disini?" Tanya Akira saat sudah turun dari motor Aksa. Dan melepas helm dari kepalanya.

"Kata Lo terserah. Gimana sih?. Ribet banget jadi cewek!." Ucap Aksa sembari membuka kaca helmnya. Ucapan menohok itu membuat Akira seketika bungkam.

Aksa lalu melepas helm full face nya dan turun dari motor melangkah memasuki restoran dengan diikuti Akira yang berada di belakangnya.

Mereka duduk di meja pinggir jendela, menghadap langsung ke arah jalan raya yang ramai.

Pelayanan wanita menghampiri meja mereka sambil membawa daftar menu di tangannya.

"Mau pesan apa, Mbak. Mas?" Tanya pelayanan restoran tersebut sambil menyodorkan menu makan ke arah mereka berdua.

"Saya mau... Ayam geprek satu, sama nasi anget, tapi nasinya jangan banyak-banyak ya mbak. Sama es lemon tea satu" Ucap Akira ke arah pelayan restoran tersebut. Lalu mengembalikan daftar menu.

"Mas nya mau pesan apa?" Tanya pelayan tersebut pada Aksa.

"Americano satu" Ucap Aksa singkat lalu mengembalikan daftar menu ke pelayan restoran.

"Baiklah, ditunggu pesanannya" Pamit pelayanan tersebut sebelum melangkahkan kakinya menjauh.

"Abis ini anterin Gue-" Ucap Akira terpotong.

"Kemana lagi!?" Potong Aksa cepat dengan nada tak bersahabat.

"Beli barang buat camping besok. Mau ya?" Bujuk Akira.

"Hm" Jawab Aksa singkat.

"Lo besok ikut kan?" Tanya Akira lagi.

"Ikut"

"Naik apa? Naik motor? Atau ikut bus sekolah?"

"Motor"

Akira berpikir sejenak. Mencari topik pembicaraan.

"Abis ini gue juga mau ambil barang" Adu Aksa pada Akira.

"Gue ikut ya"

"Iya. Tapi gausah berisik!" Ucap Aksa. Akira lalu menaruh tangan di depan bibir dengan gerakan seolah mengunci bibirnya sendiri.

Setelah beberapa menit, akhirnya pesanan mereka sampai. Akira langsung memakan makanan tersebut dengan lahap seolah tak makan beberapa hari.

"Doa dulu" Ucap Aksa mengingatkan.

"Udah tadi. dalem hati." Jawab Akira dengan mulut penuh.

Aksa hanya mendengus kasar sambil menyesap kopinya. Tanpa sadar pria itu tersenyum tipis melihat tingkah gadis aneh didepannya ini.

Akira bersendawa cukup keras membuat Aksa menoleh kearahnya dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

"Kenyang banget Gue!" Adu Akira sambil menepuk-nepuk perutnya. Gadis itu tak ada malu-malu nya pada Aksa.

"Udah?" Tanya Aksa.

Akira menggangguk cepat lalu berdiri dari tempat duduknya.

"Biar gue aja yang bayar. Lo tunggu diluar" Suruh Aksa.

Akira hanya mengacungkan jari jempolnya lalu berucap.

"Makasih Sa..." Ucapnya menggantung.

"Yang" Lanjutnya lalu berlari keluar restoran dengan muka merah padam.

Sedangkan Aksa. Pria itu hanya menatap Punggung Akira yang mulai menjauh dengan tatapan Aneh. Lalu berjalan menuju kasir dengan senyum manis terukir di wajah tampannya.

**

Vote & comment 🥀

Vote & comment 🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKSARAJASA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang