“Sejelas apapun logika menunjukkan jalannya, terkadang perempuan sering tersesat karena perasaannya”
-Ammara Everlyn-Happy Reading^^
Salam toleransi:)**
Akira mengangkat kepalanya keatas,
sekujur tubuhnya terasa nyeri. Dengan susah payah Akira bangun lalu mengibas-ngibaskan tangannya ke arah sekujur badannya yang terkena tanah."Auh.." Ucap Akira saat tak sengaja menyentuh lututnya sendiri. Ia terkejut saat melihat luka sayatan kecil yang berada di kulit lututnya.
Akira menoleh ke kiri dan kanan melihat sekelilingnya yang gelap menambah kesan sunyi malam itu, membuat bulu kuduk Akira meremang.
"Anjing kok gue jadi takut sendiri" Ucapnya sambil menyalakan senter dari handphone miliknya.
Gadis itu lalu berlari sedikit tertatih-tatih keluar dari pagar rumahnya.
**
Akira membuka pintu rumah megah milik Aksa. Memasuki rumah tersebut. Namun tak ada tanda-tanda bahwa ada orang di dalamnya.
Guk...
Guk...
Robin. Anjing itu menggonggong di belakang Akira membuat gadis itu berlari cepat sedangkan Robin tetap mengejarnya dari belakang.
"Eh! Kok ngejar!" Pekik Akira semakin mempercepat langkahnya.
Duagh..
Akira menabrak badan besar seseorang yang berdiri di anak tangga terakhir membuatnya sedikit terkejut, Gadis itu mendongak menatap pria yang berada di depannya, siapa lagi kalo bukan, sang pemilik rumah.
"Aduh!" Adu Akira sambil mengelus dahinya sendiri.
Guk...
Guk...
Anjing itu tetap mengejar Akira membuat gadis itu dengan cepat bersembunyi di belakang punggung Aksa.
"Robin. Dia bukan orang jahat!" Tutur Aksa membuat Anjing itu berhenti menggonggong dan pergi meninggalkan Akira.
Akira tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Wow... Dia tau bahasa manusia?" Tanya Akira kagum.
Aksa tak menjawab, pria itu malah balik bertanya.
"Ngapain Lo kesini?" Tanya Aksa pada Akira yang masih berada di belakangnya.Gadis itu melingkarkan tangannya pada pinggang Aksa, ia sedikit berjinjit dan menaruh dagunya di atas bahu Aksa.
"I Miss you" Ucap Gadis itu pelan membuat bulu kuduk Aksa meremang.
"Gila Lo!"
Aksa mencoba melepaskan tautan tangan Akira dari pinggangnya, namun gadis itu malah mempererat pelukannya."Dari mana aja? Lama banget" Tutur Akira, kini Aksa mulai melangkahkan kakinya menuju dapur dengan tangan Akira yang masih setia memeluknya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARAJASA [✓]
Novela JuvenilDia yang kukira Hamba Allah ternyata Anak Tuhan "Terima kenyataan. Bukan menentang Tuhan" Entah ini kebetulan atau sebuah takdir tuhan, Akira bertemu dengan seorang Aksarajasa Mahveen. Pria tampan dengan sifat angkuhnya yang membuat Akira jatuh cint...