“Aku bisa memeluknya, Aku bisa meluluhkan hatinya. Tapi sainganku berat, antara Rosario dan Arah Kiblat”
-Akira Ofelia-Happy Reading^^
Salam toleransi:)**
Jam sudah menunjukkan pukul tengah malam, sedangkan Akira masih asik menonton film barat favoritnya di rumah Aksa. Dan sang pemilik rumah sudah tertidur pulas di atas karpet dengan handphone yang masih menyala.
Akira melirik ke arah jam dinding, matanya melebar saat menyadari bahwa ini sudah tengah malam. sedangkan besok pagi ia harus sekolah. Akira menoleh ke bawah dimana Aksa tertidur pulas dengan tangan kanan yang terangkat menutupi dahinya dan tang kiri yang masih memegang ponsel.
Akira menganti posisinya menjadi duduk di atas karpet, berada di samping kepala Aksa.
"Sa, bangun!" Ucap Akira pelan sambil menepuk pipi Aksa.
Pria itu menggeliat, lalu membuka matanya. Menatap Akira dengan tatapan setengah sadar.
"Kenapa sih?" Tanya Aksa dengan suara serak.
"Anterin Gue pulang!"
"Gak mau. Gak ada yang nyuruh Lo kesini" Ucap Aksa sambil mengubah posisinya menjadi duduk.
"Sa..." Bujuk Akira.
Aksa tetap menggeleng. Pria itu kini menyandarkan tubuhnya pada badan sofa dan kembali memejamkan matanya.
Akira mendengus pelan lalu ia berdiri dan menendang paha Aksa cukup keras.
"Njing!" Umpat Aksa sambil menenggak kan kepalanya.
"Tega Lo!" Ucap gadis itu lalu melangkah pergi dengan menghentakkan kakinya.
Aksa beranjak dari duduknya lalu melangkah mengikuti Akira.
**
Akira mendongak menatap jendela kamarnya dengan tatapan mata tak percaya dengan apa yang tadi ia lakukan.
"Lo lompat dari sana?" Tanya Aksa sedikit tak percaya.
Akira mengangguk, ia sendiri juga tidak percaya.
"Goblok" Ucap Aksa sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Pria itu hanya memandangi Akira tanpa berniat membantu gadis itu.
"Gimana caranya Gue bisa naik ke sana?" Tanya Akira pada Aksa, atau lebih tepatnya pada dirinya sendiri.
Aksa akhirnya mengalah, Pria itu menundukkan badannya di depan Akira.
"Kenapa?" Tanya Gadis itu bingung.
Aksa menepuk pundaknya.
"Yang bener Lo?" Tanya Akira tak percaya.
Aksa mengangguk pelan.
Akira melepas sandalnya, lalu menaikkan satu kakinya ke atas pundak Aksa, lalu perlahan-lahan gadis itu menaikkan kedua kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARAJASA [✓]
Novela JuvenilDia yang kukira Hamba Allah ternyata Anak Tuhan "Terima kenyataan. Bukan menentang Tuhan" Entah ini kebetulan atau sebuah takdir tuhan, Akira bertemu dengan seorang Aksarajasa Mahveen. Pria tampan dengan sifat angkuhnya yang membuat Akira jatuh cint...