Happy Reading^^
Salam toleransi:)
**
Dalam perjalanan menuju rumah, Prisma hanya diam. Tatapan matanya menunjukkan bahwa Dia masih marah kepada Akira.
Akira mah Bodoamat dengan sikap Prisma. Karena Akira tau, Se-marah apapun kakak lelakinya itu, pada akhirnya dia juga yang akan meminta maaf kepada Akira. Meskipun, terkadang Akira yang bersalah.
Mobil BMW X5 berwarna hitam itu memasuki pekarangan rumah mereka. Prisma memasukan mobil tersebut ke garasi lalu melangkah keluar diikuti oleh Akira.
"Assalamualaikum Bun" Ucap Akira menyalami tangan sang Bunda. Sedangkan Prisma tetap diam, sambil tetap melangkahkan kakinya menuju kamar.
"Waalaikumsalam" Jawab Sari.
"Abang kenapa? Kalian berantem?" Tanya Sari sambil menatap Akira mengintrogasi.
"Enggak kok Bun, Abang lagi badmood." Ucap Akira.
"Loh kenapa?"
"PMS kali Bun," Bisik Akira sambil tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Ada-ada aja kamu Dek." Jawab Sari sambil terkekeh pelan.
Akira hanya tersenyum sambil memperlihatkan deretan giginya "Akira ke kamar dulu ya Bun. Mau mandi" Pamit Akira. Sari hanya menggangguk sebagai jawaban.
**
Sesudah menyelesaikan ritual mandinya Akira lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, handphone miliknya pecah jadi ia tak punya apapun untuk dimainkan. Akira mengambil laptop dari lemari. Meletakkan laptop tersebut di atas ranjang. Mencari film untuk ditonton.
Krtttt...
Pintu terbuka. Akira tau siapa pelakunya tapi ia lebih memilih diam tanpa menghiraukanya. Ia masih fokus pada layar laptopnya.
Prisma duduk di bangku meja belajar Akira sambil menatap sang adik di depannya.
"Maafin gue Ra" Ucapnya.
"Hm" Jawab Akira singkat tanpa menatap Prisma.
Prisma beranjak dari duduknya melangkah mendekati Akira.
"Nih," Ucap Prisma menyerahkan satu lembar uang seratus ribuan dan selembar lima puluh ribuan.
Akira hendak mengambil uang tersebut namun dengan cepat Prisma menjauhkan tangannya.
"Maafin gue ya?" Ucap Prisma sekali lagi.
"Iya, Abang" Jawab Akira dengan senyum yang dipaksakan.
Prisma lalu menyerahkan uang tersebut. Dan Akira menerimanya dengan senang hati.
"Terimakasih monyet!! Kaulah kakak terbaikku!!" Ucap Akira setelah menerima uang dari Prisma.
Akira lalu merangkul leher Prisma erat membuatnya refleks tertunduk.
"Bangke Akira!! Gue gak bisa napas Anjing!!" Adu Prisma ditengah rangkulan Akira. Tapi gadis itu malah mempererat rangkulannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARAJASA [✓]
Teen FictionDia yang kukira Hamba Allah ternyata Anak Tuhan "Terima kenyataan. Bukan menentang Tuhan" Entah ini kebetulan atau sebuah takdir tuhan, Akira bertemu dengan seorang Aksarajasa Mahveen. Pria tampan dengan sifat angkuhnya yang membuat Akira jatuh cint...