Happy Reading^^
Salam toleransi:)
**
Sinar matahari mulai bersinar, cahayanya mengintip lewat dedaunan yang cukup rindang. Para murid SMA Mawar sudah berbaris untuk melaksanakan apel pagi.
"Selamat pagi semuanya!" Sapa pak Robi pada semua siswa-siswi.
"Pagi pak!" Jawab semua murid dengan serempak.
"Pagi ini kita akan melaksanakan kegiatan yang pertama. Yaitu, penjelajahan. " Ucap pak Robi.
"Kalian semua akan dibagi menjadi beberapa tim untuk memecahkan kode-kode yang sudah dipasang oleh panitia di sekitar Hutan" Lanjutnya.
"Jika kalian bisa memecahkan kode-kode tersebut dengan baik, dan kembali ke tempat perkemahan dengan cepat maka kalian adalah pemenangnya. Tim panitia sudah menyiapkan hadiah misteri untuk pemenang"
"Tim akan dibagi oleh panitia sesuai yang sudah tercatat. Ada yang ditanyakan? Apakah sudah jelas?" Tanya pak Robi diakhir kalimatnya.
"Jelas pak!" Jawab semua murid.
"Baiklah, kalian boleh membubarkan diri" Ucap Pak Robi mengakhiri Apel pagi hari ini.
**
Semua siswa saling mencari tim mereka masing-masing. Dari dua ratus murid kelas XII SMA Mawar dibagi menjadi empat puluh tim, setiap tim terdiri dari lima siswa dari kelas yang berbeda-beda.
Akira mendapatkan nomor tiga belas tertulis di kertas yang ia pegang. Akira mengangkat kertasnya tinggi-tinggi agar bisa menemukan rekan satu timnya.
"Ra, Lo satu tim sama gue" Ucap Efan. Sambil menunjukkan kertasnya yang bertuliskan angka tiga belas.
"Oh iya" Jawab Akira senang karena menemukan rekan setimnya.
"Gue juga tiga belas" Ucap Kenzo. Entah pria itu datang dari mana.
"Berarti tinggal cari dua orang lagi yang angkanya sama" Jawab Akira.
"TIGA BELAS WOY!! TIGA BELAS!!"
"SATU MANA SATU!!"
"ANGKA DUA PULUH SATU!!"
"TIGA PULUH TIGA MERAPAT WOY!!"
"WOY GUE TIGA PULUH TIGA!!"
Situasi semakin ricuh saat semua orang saling mencari teman satu tim mereka masing-masing.
"Apakah sudah menemukan timnya masing-masing?" Ucap pak Robi menggunakan pengeras suara. Membuat situasi seketika hening.
"Belum pak!!"
"Sudah pak!!"
Teriak para murid dengan jawaban berbeda.
"Baiklah. Bapak akan mengabsen dari nomor angka satu hingga empat puluh. Jika saya menyebut angka dan kalian merasa mendapatkan angka tersebut, silahkan untuk mengangkat kertasnya tinggi-tinggi!" Ucap pak Robi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARAJASA [✓]
Novela JuvenilDia yang kukira Hamba Allah ternyata Anak Tuhan "Terima kenyataan. Bukan menentang Tuhan" Entah ini kebetulan atau sebuah takdir tuhan, Akira bertemu dengan seorang Aksarajasa Mahveen. Pria tampan dengan sifat angkuhnya yang membuat Akira jatuh cint...