10.tempat ibadah

3.7K 277 11
                                    

“Kebanyakan pria tidak tau apa kesalahan mereka"
-Akira Ofelia-

Happy Reading^^

Salam toleransi:)

**

Bertemu lagi dengan hari Minggu. Tapi kali ini berbeda Akira sangat sibuk hari ini mulai dari mencuci baju, sepatu, menyapu, mengepel, dan masih banyak lagi. Entah apa yang terjadi pada gadis itu. Akira adalah tipe orang yang jika mood-nya sedang baik, maka ia akan menjadi manusia paling rajin se-dunia.

Sekarang gadis itu sedang mengepel lantai ruang tamu yang cukup luas itu sendirian. Sedangkan sang Bunda memasak makanan untuk sarapan pagi di dapur. Dan Prisma. Kakak lelakinya itu hanya membuat rusuh. Contohnya sekarang saat Akira sedang duduk memeras pel dengan jahilnya Prisma menumpahkan gelas berisi jus jeruk membuatnya tumpah ruah di lantai yang sudah Akira bersihkan.

"Njing!! Gila Lo!?" Umpat Akira kasar, sedangkan sang pelaku hanya tertawa penuh kemenangan.

"Akira mulutnya!" Ucap Sari yang baru saja datang dari dapur sambil menenteng sebuah paper bag ditangan kanannya.

"Maaf Bun, lagian Abang tuh" Adu Akira.

"Ini tolong kamu anterin ke Aksa ya. Biar ini Bunda yang selesain" Suruh Sari pada Akira. Sambil menyerahkan paper bag yang ia bawah.

"Siap!" Ucap Akira sambil melepar pel  ke arah Prisma lalu mengambil paper bag yang Sari berikan.

"Biar Prisma aja yang anterin!" Ucap Prisma hendak mengambil alih paper bag yang ada di tangan Akira.

"Gak. Kamu bantuin Bunda bersih-bersih rumah. Kamu kan dari tadi gak ngapa-ngapain." Potong Sari cepat.

Akira menjulurkan lidahnya mengejek sang kakak lalu melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya. Sedangkan Prisma, pria itu merenggut kesal seolah tak terima dengan keputusan sang Bunda.

**

Akira sekarang berada di pekarangan rumah megah milik Aksa. Akira melangkah menuju pintu utama setelah menutup kembali gerbang rumah Aksa.

Guk.. guk...

Akira terlonjak kaget saat mendengar suara anjing yang menggonggong. Menoleh kebelakang mencari keberadaan anjing tersebut. Ia takut kalau tiba-tiba ada anjing yang mengejarnya.

Pandangan Akira berpusat pada anak anjing kecil berjenis Samoyed dengan tali yang terikat di sebuah tiang dan terdapat sebuah wadah makan kecil disampingnya. Akira bertanya-tanya sejak kapan Aksa punya anjing.

Akira menggidikkan bahunya acuh kembali melanjutkan langkahnya. Saat sudah berada di depan pintu, Akira lalu membuka pintu tersebut dan melangkahkan kakinya ke dalam rumah Aksa.

"AKSA!!" Teriak Akira saat sudah berada di dalam rumah. Namun tak ada sahutan dari sang pemilik rumah.
Akira lalu mendudukkan dirinya di sofa sambil menunggu Aksa.

Beberapa menit berlalu. Aksa akhirnya keluar. Pria itu tampak sudah berpakaian rapi.

"Kenapa?" Tanya Aksa saat sampai pada anak tangga terakhir.

"Ini dari Bunda" Jawab Akira beranjak dari duduknya melangkah mendekati Aksa sambil memberikan paper bag yang ada di tangannya.

"Makasih" Ucap Aksa sambil menerima paper bag dari tangan Akira.

"Mau kemana Lo?" Tanya Akira sambil memperhatikan Aksa yang sudah berpakaian rapi.

"Gereja. Mau ikut?" Ucap Aksa sambil berjalan ke dapur menaruh paper bag pemberian Akira di atas meja makan.

"Emang boleh?" Tanya Akira memastikan.

"Boleh" Jawab Aksa singkat sambil melangkah ke arah Akira.

Akira meneguk ludahnya, berfikir.

"Tapi Lo tunggu di luar" Lanjut Aksa sembari menghentikan langkahnya di depan Akira.

Akira menggangguk.

"Tapi Gue ganti baju dulu" Ucap Akira lalu melenggang pergi.

"Jangan lama-lama!" Peringat Aksa.

"IYA!" Teriak Akira dari luar rumah.

**

Akira cepat-cepat masuk ke kamar mandi lalu menganti bajunya. Memoleskan sedikit makeup pada wajahnya lalu melangkah keluar kamar dengan keadaan sudah rapi.

"Mau kemana Dek?" Tanya Sari yang sedang menyiapkan makanan di meja makan.

"Keluar sebentar Bun" Jawab Akira.

"Kemana? Sama siapa?"tanya Sari lagi.

Akira berpikir sejenak kemudian menjawab.
"Jalan-jalan sama Aksa, sambil cari barang buat camping besok" cap Akira sedikit berbohong.

"Gak makan dulu?"

"Gak Bun. Nanti Akira makan diluar aja sekalian"jawab Akira sambil menoleh ke kanan dan kiri takut ada sang kakak.

"Yaudah. Hati-hati ya"ucap Sari mengizinkan Akira.

"Akira berangkat Bun. Assalamualaikum"pamit Akira sambil menyalami tangan sang Bunda.

"Waalaikumsalam"jawab Sari. Akira lalu melangkahkan kakinya keluar dari rumah.

**

Akira memasuki pekarangan rumah Aksa. Memandang setiap sudut hingga pandangannya terkunci pada seorang pria yang sedang memberi makan anjing miliknya. Akira lalu melangkahkan kakinya mendekati Aksa.

"Ayok"ajak Aksa saat melihat Akira yang sudah berdiri di depannya.

"Itu anjing punya Lo?"tanya Akira sambil memandang kearah anjing di depannya.

"Iya"jawab Aksa singkat sambil melangkah menuju garasi untuk mengambil motornya.

Aksa memberikan helm kepada Akira, dan gadis itu memakainya dengan senang hati.

"Jauh ya?"tanya Akira saat sudah berada di atas motor Aksa.

"Lumayan"jawab pria itu lalu melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah megah miliknya.

**

Vote & comment 🥀

AKSARAJASA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang