22.Push rank

2.9K 232 0
                                    

“Terkadang pacaran itu harus Mandang fisik. Lo tau kenapa? Karena disakitin orang jelek itu sakitnya berkali-kali lipat anjirt!”
-Efan Gunastra-

Happy Reading^^
Salam toleransi:)

**

Efan, Afan, Lakeswara, serta anggota Panther yang lain sudah berada di markas. Menunggu kedatangan Santero. Salahkan Efan. Pria itu yang sudah membuat masalah hingga membuat Daffa, ketua geng Santero marah.

"Lo sih Pan! Pakek nantang!" Ucap Afan Menyalahkan saudara kembarnya.

"Gue tadi niatnya cuma bercanda, eh dia Dateng beneran. Kan anjing." Jawab Efan membela diri.

"Ya mana Gue tau kalo si Anya Adeknya Daffa. Kalo tau dari dulu, gak mungkin gue pacarin tuh si cewek tukang adu" Ucapnya lagi.

"Kenapa Lo putusin?" Tanya Lakeswara.

"Iya padahal Anya cantik banget njir!" Ucap salah satu anggota lain.

"Gue udah nemu yang lebih cantik" Jawab Efan menyombongkan dirinya. Ia memang fuckboy kelas kakap, bergonta-ganti pasangan sudah menjadi jati diri seorang Efan Gunastra. Jadi sudah biasa jika ada wanita yang mendatangi markas sambil menangis dan mencari Efan. Salah satunya Anya.

"Mandang fisik Lo!" Sahut Lakeswara.

"Biarin." Ucap Efan menggidikkan bahunya acuh.

"Di gebukin Daffa baru tau rasa Lo" Afan menyahut sambil mengeplak kepala sang kakak dari belakang.

Suara deru motor dari luar markas membuat semua orang yang ada di dalamnya diam.

"Anjing! Mana Aksa belum dateng lagi" Runtuk Efan.

"EFAN, KELUAR LO BUAYA!!" Teriak Daffa dari luar.

Efan dan Lakeswara melangkah keluar dari markas. Mereka dapat melihat anggota santero yang tidak terlalu banyak. Mungkin hanya anggota inti saja.

Daffa bersama lima temannya melangkah mendekati Efan dan Lakeswara. Tanpa aba-aba Daffa menarik kerah baju milik Efan.

"Sans dulu bro" Ucap Efan, mencoba melepaskan cengkraman tangan Daffa.

"Kita masuk dulu" Lanjut Efan sambil merangkul pundak Daffa, mengajaknya masuk kedalam markas.

Lakeswara tau bahwa Efan sedang mencoba mengulur waktu hingga Aksa datang.

Efan dan Daffa duduk di sofa yang berada di ruang tengah diikuti oleh teman-teman Daffa yang lain.

"Gimana kalo kita damai aja" Saran Efan membuat semua orang menatap kearahnya.

"Dengan cara?" Tanya Daffa dengan tatapan mata mengintimidasi.

"Kita push rank" Ucapan Efan membuat semua anggota baik Santero maupun Panther terkejut. Mereka tak habis pikir dengan jalan pikiran Efan.

"Kalo kita kalah, Gue bakal balikan sama Adek Lo" Tawar Efan.

"Setuju" Jawab Daffa membuat Semua Anggota Santero tak percaya.

Akhirnya malam itu mereka bukannya berkelahi melainkan Mabar.

**

"Welcome to mobile legends"

"Five seconds till the enemy reaches the battlefield, smash them!"

"All trops deployed"

Suara tersebut bertanda pertarungan dimulai. Semua anggota sudah Menyiapkan Hero terbaik agar bisa mengalahkan lawan mereka.

Umpatan-umpatan kasar mulai terdengar seiring berjalannya waktu.

"You have slain an enemy"

"Hahaha... Mati Lo!!" Ucap Lakeswara.

"Anjing!!" Umpat Reza. Salah satu anggota Santero.

"Awas Lo!! Tunggu pembalasan Gue!!" Ancam Reza.

"Double kill!"

"Triple kill!"

"Killing Spree!"

"Dengerin tuh!!" Ucap Efan menyombongkan dirinya.

"Anjing Daf!! Gak bisa dibiarin!!" Ucap salah satu anggota Santero lainnya.

"You have been slain"

"Anjing Gue mati!!" Umpat Efan mengundang tawa para anggota Santero.

"An Ally has been slain"

"Enemy double kill!"

"Enemy triple kill!"

"ANJING NGAJAK RIBUT LO!!" Ucap salah satu anggota Panther.

"Launch attack!"

"SERANG WOIII!!" Teriak Efan.

"Bantu gue!!" Ucap Afan, ia merasa kesusahan.

"Beban Lo!!" Ucap Lakeswara.

Semua tertuju pada ponselnya masing-masing. Suasana kian memanas berbagai umpatan dan teriakan memenuhi ruang markas.

"Victory"

"Defeat"

"VICTORY!!" Teriak Efan bertanda ia memenangkan permainan.

"I WIN!, YOU LOSE!" Teriaknya lagi diakhiri dengan tawa.

Lakeswara memutar jari jempolnya kebawah, seolah mengejek anggota Santero.

"Lain kali kita tarung beneran. Gue masih nyimpen dendam sama Lo" Ucap Daffa penuh penekanan sembari menunjuk wajah Efan. Pria itu lalu beranjak dari duduknya melangkah keluar.

Saat di ambang pintu, Daffa berpapasan dengan Aksa, namun pria itu hanya diam dan tetap melanjutkan langkahnya.

"Kenapa mereka pergi?" Tanya Aksa setelah duduk di sofa samping Afan.

"Lo telat" Ucap Efan.

"Gue udah kalahin mereka" Lanjutnya menyombongkan diri.

"Bisa-bisanya dia ngajak Daffa push rank" Ledek Lakeswara.

"Anjirrr!!" Ucap Aksa sambil terkekeh.

"Gak ada gunanya Gue jauh-jauh kesini" Ucap Aksa sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa.

"Akira Lo tinggal sendiri Bang?" Tanya Afan.

"Darimana Lo tau Gue lagi sama Akira?" Tanya Aksa.

"Dari Bang Byan" Jawab Afan seadanya.

"Emang kampret si Byan, Pasti dia lagi enak-enakan Mabar sama Ammara sekarang" Ucap Lakeswara menambahi.

"Sambil grepe-grepe" Tambah Efan, mengundang tawa semua orang.

"Mabar Apa Bang?" Tanya Afan memancing.

"Sok polos Lo Pan!" Ucap Lakeswara sambil melempar bantal sofa ke arah Afan. Membuat semua orang tertawa semakin keras.

"SHUT UP GUYS!! Ada tunangannya yang merasa dicampakkan nih" Ucap Efan sambil memandang ke arah Aksa.

Aksa menatap Efan dengan tatapan tajam membuatnya seketika diam. Sedangkan semua anggota menertawakan mereka.

"Ternyata si Byan beneran ikutin saran Gue" Ucap Efan lagi. Mengundang tatapan bertanya dari semua orang.

"Saran apa?" Tanya Aksa. Sedangkan Efan hanya tersenyum penuh arti. Membuat semua orang tertawa dan melemparinya dengan semua barang yang ada di dekat mereka.

Aksa bersyukur memiliki teman-teman seperti mereka. Meskipun semua temanya sedikit minus otak. Tapi Panther bukan sekadar pelarian untuk Aksa, tapi juga dunianya. Disaat semua orang tak perduli padanya di saat itulah Panther selalu ada untuknya.

**

Vote & Comment 🥀

AKSARAJASA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang