04.jangan pergi

4.1K 314 19
                                    

“Usia muda tidak mengurangi beban dosa. Siapapun yang melempar batu, batu akan tetap tenggelam”
-Aksarajasa-

Happy Reading^^
Salam toleransi:)

**

Bugh..

Bugh..

Prisma terus memukuli Aksa, Aksa pun tak mau kalah ia juga melawan pukulan dari Prisma membuat perkelahian itu semakin memanas, Akira kalang kabut bingung harus melakukan apa.

Ia memeluk pinggang sang kakak mencoba untuk melerai mereka berdua.

"Bang, udah. Akira gak papa" Ucap Akira mencoba menenangkan Prisma yang tersulut emosi.

"Anjing!! Awas aja, sampe gue tau Lo. bikin Akira nangis, gue gak bakalan biarin Lo hidup!!" Ucap Prisma tajam sambil menunjuk wajah Aksa.

Aksa hanya terkekeh kecil sambil mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan darah segar.
"Bilang sama adik Lo, jadi cewe jangan ngarep!!" Ucap Aksa pada Prisma namun, tatapan matanya mengarah pada Akira.

Prisma hendak menyerang Aksa kembali, namun Akira mencegahnya.

"Ayok pulang!!" Ucap Prisma, sambil menarik lengan Akira.

Sebenarnya Akira tak tega meninggalkan Aksa disana dengan luka sayatan pada dahinya ditambah dengan luka memar di beberapa wajahnya karena ulah sang kakak, tapi mau bagaimana lagi ia takut dengan kakak lelakinya yang jika sudah marah seperti singa yang siap menerkam mangsanya.

**

Akira dan Prisma berjalan memasuki rumah, dengan Akira yang terus menundukkan kepalanya dan berjalan di belakang Prisma.

"Bang, muka kamu kenapa? Kamu abis berantem sama siapa?" Tanya Sari dengan raut wajah khawatir.

Akira hanya bisa menundukkan kepalanya, ia merasa bersalah jika saja ia tidak berkata pada Prisma jika Aksa adalah pacarnya. Mungkin, semua ini tak akan terjadi.

"Aku gapapa Bun" Jawab Aksa mencoba menenangkan sang Bunda.

"Gapapa gimana? Ini coba liat muka kamu sampek babak belur gini"

"Semuanya gara-gara Akira Bun" Ucap Akira pelan sambil memberanikan diri untuk menatap mata Sari.

"Maksudnya?" Tanya Sari bingung.

"Akira yang udah buat Abang kayak gitu" Ucap Akira, dengan air mata yang sudah tidak bisa ia tahan.

"Bunda jadi makin bingung"

"Ra, Lo masuk ke kamar. Gue mau ngomong sama Bunda" Ucap Prisma.

"Tap-"

"Masuk kamar Akira!!" Potong Prisma cepat sebelum Akira Melanjutkan Kalimatnya.

Dengan langkah lesu Akira berjalan melangkah memasuki kamarnya, ia bahkan sampai lupa membawa Katong plastik yang berisi belanjaanya. Mungkin tertinggal di tengah jalan.

**

Setelah melaksanakan sholat Maghrib, Akira berbaring di atas ranjang sambil memainkan handphone miliknya.

AKSARAJASA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang