30.Kenyataan

2.8K 216 0
                                    

"Jika berakhir tidak membahagiakanmu, itu diluar rencanaku"
-Byantara-

"Jika berakhir tidak membahagiakanmu, itu diluar rencanaku"-Byantara-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading^^
Salam toleransi:)

**

Byan membelokkan mobilnya ke arah pekarangan rumah Ammara yang cukup luas, mereka lalu melangkah keluar dari mobil. Dan Ammara dengan cepat menarik lengan Byan untuk masuk kedalam rumahnya.

"Eh, Papa Lo belum pulang?" Tanya Byan saat sudah berada di dalam.

Papa Ammara jarang dirumah, dikarenakan bisnis yang terus menerus menyibukkannya. Papa Ammara ingin pernikahan Aksa dan Ammara cepat terlaksana agar ada yang selalu menjaga putri semata wayangnya itu.

"Belum" Jawab Ammara. Byan bisa melihat kilatan kesedihan pada manik mata Ammara. Entah apa yang terjadi pada gadis itu.

Ammara duduk di sofa, dan diikuti Byan yang duduk di sampingnya.

"Kenapa hm?" Tanya Byan sambil memegang dagu Ammara agar gadis itu menoleh padanya.

Ammara merogoh sesuatu dari tas hitam miliknya. Byan memiringkan kepalanya agar bisa melihat apa yang gadis itu pegang. Itu seperti sebuah tes pack.

Ammara memberikan tes pack tersebut pada Byan dan pria itu mengambilnya dari tangan Ammara. Ada dua garis merah disana. Byan tidak bodoh, dia tau arti semua ini.

"Lo... Hamil?" Tanya Byan meminta penjelasan.

Ammara menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Gadis itu menangis. Pertahanannya runtuh. Hal yang paling ia takutkan terjadi, tapi itu semua sudah terlambat. Ini adalah kesalahannya.

Byan menyingkirkan tangan Ammara dari wajah gadis itu. Merengkuh kedua pipi Ammara yang basah karena air mata.

Diluar dugaan Ammara, pria itu malah tersenyum kepadanya.

"Bagus dong Am" Ucapnya dengan senyum yang masih terukir di wajah tampannya.

Ammara mendongak menatap wajah Byan. Pria itu mengusap air mata yang ada di wajah gadis itu.

"Gue bakal tanggung jawab. Gue bakal bilang ke semua orang, kalo gue cinta sama Lo, kita bisa bersama Am, selamanya." Ucap Byan penuh keyakinan.

Ammara tak bisa menahan air matanya untuk tidak mengalir deras. Gadis itu semakin menangis, hingga pundaknya bergetar.

"Am. Lo percaya kan sama Gue?" Ucap Byan sambil menarik lengan Ammara, memeluknya erat untuk menenangkan gadis itu.

AKSARAJASA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang