45.Awal yang cukup baik

2.7K 208 2
                                    

"Dia tak pernah menjadi milikku, namun aku merasa kehilangannya"
-Akira Ofelia-

Happy Reading^^
Salam toleransi:)

**

Empat hari berlalu setelah kejadian itu. Akira mencoba untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. Gadis itu sedang berjalan menyusuri koridor rumah sakit sambil menenteng sebuah rantang makanan untuk sang Bunda dan Kakak lelakinya. Kesehatan Sari perlahan membaik. Akira merasa bebannya sedikit berkurang. Ia juga bisa tidur nyenyak di malam hari.

Aksa? Pria itu hilang tanpa kabar. Rumahnya sepi seperti tak berpenghuni. Akira pernah sekali mencoba memasuki rumah Aksa. Namun, rumah itu sepi. Hanya ada kenangan indah mereka yang masih tercetak jelas di benak Akira.

Akira menanyakan kepada teman-teman Aksa. Dan mereka bilang Pria itu akan menikah secepatnya. Aksa menjadi pewaris tunggal semua aset keluarga Mahveen. Entah itu perusahaan, hotel, rumah, uang, semuanya.

Krtttt....

Akira membuka pintu kamar Sari, wanita paruh baya itu sedang duduk di atas ranjang rumah sakit sambil membaca koran.

"Selamat pagi Bunda!" Sapa Akira lalu mengecup pipi Sari lembut, dan wanita itu hanya tersenyum sambil menaruh koran nya di atas nakas.

Akira menaruh rantang tersebut di meja. Ia dapat melihat sang kakak sedang tertidur pulas di sofa dengan tangan terangkat menutupi wajahnya.

Duk..

Akira menendang kaki Prisma.

"Bangunnnn!!!!!" Teriaknya tepat di telinga sang kakak. Pria itu sampai terperanjat dari tidurnya.

"Akira... Gak boleh gitu!" Tegur Sari.

Prisma mengucek matanya, pria itu menguap, mencoba mengumpulkan nyawanya. Akira melangkah acuh setelah berhasil membangunkan sang kakak. Gadis itu berjalan mendekati Sari lalu duduk di kursi yang terdapat di samping ranjang Sang Bunda.

"Kamu bukannya wisuda ya Dek?" Tanya Sari sambil membuka rantang yang Akira berikan tadi.

"Akira gak ikut. Mau jagain Bunda aja" Jawab Akira. Sari hanya tersenyum.

"Udah makan?"

"Belom" Jawab Akira lalu membuka mulutnya lebar.

"Aaaa"

Sari terkekeh kecil lalu memberikan satu suapan kedalam mulut Akira.

"Prisma juga belom makan Bun" Ucap Prisma lalu mengambil posisi duduk di samping Akira.

"Apaan sih!, Ikut-ikut aja Lo" Ucap Akira sambil melirik Prisma dengan ekor matanya.

Prisma hanya menjulurkan lidahnya. Mengejek sang Adik.

"Aaaa" Prisma ikut membuka mulutnya.

Sari tersenyum lalu memberikan satu suapan pada Prisma.

"Dih, inget umur Bang, Ya allah" Akira meruntuki Prisma. Sedangkan pria itu hanya tersenyum sambil tetap mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya.

AKSARAJASA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang