34.Rumit

2.7K 224 7
                                    

“Setiap orang punya rahasia, rahasia yang disembunyikan dengan kebohongan”
-Akira Ofelia-

Happy Reading^^
Salam toleransi:)

**

Plakk...

Sebuah tamparan keras menghantam pipi kanan Byan, hingga wajahnya menoleh ke samping dan darah segar mengalir keluar dari ujung bibirnya yang robek.

"DASAR ANAK GAK TAU DIRI!! KAMU SUDAH MEMBUAT KESALAHAN YANG FATAL!!" Teriak Ardi menggema di seluruh ruangan. Emosi pria paruh baya itu sudah berada di ubun-ubun. Urat-urat lehernya terlihat, matanya memerah karena emosi, tangannya terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.

Byan menegakkan kepalanya, mengusap darah yang berada di ujung bibirnya sebelum berucap.

"JATUH CINTA BUKANLAH SEBUAH DOSA!!" Balasnya lantang. Adrenalin dalam tubuhnya meningkat, nafasnya memburu, dengan tatapan tajam menatap sang ayah yang berdiri di depannya.

Semua bermula ketika Iren menemukan sebuah test pack di dalam kantong saku jaket milik Byan. Dan Byan mengatakan segalanya pada Ardi dan juga Iren, Dan semuanya— kacau. Dari awal Byan sudah menduga bahwa ini akan terjadi.

"KAMU SUDAH MENGHAMILI WANITA YANG AKAN MENIKAH DENGAN ADIKMU!!" Ardi menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya. " ITU ADALAH SEBUAH DOSA BESAR!!" Lanjutnya.

"DASAR ANAK SIAL—"

"AKU TIDAK PERNAH MENGANGGAP MU SEBAGAI AYAH!!!" Potong Byan cepat.

Iren hanya bisa menangis di dalam kamarnya. Rasanya sulit menerima kenyataan ini.

"WANITA ITU MILIKKU!! SAMPAI KAPANPUN!!" Ucap Byan lagi.

Bugh...

Sebuah pukulan keras menghantam rahang Byan hingga terhuyung ke samping, dan meninggalkan bekas memar di wajahnya. Byan tidak berani membalas pukulan sang Ayah. Ia harus menerima konsekuensi dari apa yang ia perbuat.

"KAMU SUDAH TEROBSESI DAN MENJADI GILA KARENA CINTA!!" Teriak Ardi lagi.

"YA!! AKU MEMANG GILA!! JADI JANGAN PERNAH MENGHENTIKAN KU!!" Balas Byan lalu melangkah keluar dari mansion. Dan pergi meninggalkan pekarangan rumah megah tersebut dengan menggunakan motor miliknya.

Ardi mengusap wajahnya, Gusar. Bayang-bayang test pack tersebut membuatnya gila. Bagaimana ia akan menghadapi masalah ini. Nama baiknya akan ternodai.

**

Aksa mengikuti langkah Akira yang berada di depannya, Mereka berdua berjalan menuju ruang tengah.  Prisma menatap mereka berdua dengan tatapan sinis, dan tak bersahabat.

"Lo duduk di sini dulu ya, gue mau bantuin Bunda bentar." Pamit Akira lalu meninggalkan Aksa di ruang tengah bersama sang kakak.

"Eh, Aksa" Sapa Sari yang baru saja keluar dari dapur dan menghampiri Aksa.

Aksa beranjak dari duduknya lalu menyalami tangan Sari.

"Kamu makin ganteng aja ya" Goda Sari. Sedangkan Prisma berdecih pelan sambil memutar bola matanya.

Aksa lalu kembali duduk di sofa.

AKSARAJASA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang