13

228 30 7
                                    

Temari memangku wajahnya di atas meja kerjanya yang ada di dalam kamar. Ia mengingat ingat kejadian kemarin saat ia menanyakan perihal kalung dan kotak yang ia temukan kepada Shii

Flashback

" Shii - kun, apa aku mengganggumu? "

Pemuda bersurai pirang itu tertawa dan menggeleng, ia mengecup pipi Temari lembut " Kau tidak pernah menggangguku, Tema, oh ya ada perlu apa ? sampai sampai nona sabaku yang sibuk ini mengunjungiku "

" Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu "

" Apa itu ? "

Temari mengambil liontin berwarna hijau turquoise dari dalam tasnya " Kau tahu apa ini ? "

" Kalung "

" Ck, iya aku tahu, apa liontin ini pemberianmu ? "

Shii nampak berpikir sebentar lalu mengangguk " Ini hadiah ulang tahun yang kuberikan untukmu "

" Lalu apa arti huruf S dan T yang ada disini ? "

" Oh itu artinya Sabaku no Temari "

Gadis itu nampak sedikit ragu " Benarkah ? "

" Tentu saja Temari, aku sendiri yang memesankannya "

" Souka "

Flashback END

Temari menghela napas, sebenarnya ia masih merasa tidak percaya seakan akan ia tahu jika Shii sedang berbohong. Temari mengingat sesuatu meski samar, ia ingat jika kalung liontin itu diberikan oleh kekasihnya tapi saat hari jadi mereka, dan ia tahu huruf S dan T bukanlah singkatan dari namanya

Tapi yang menjadi masalah, ia tak tahu apa arti yang sebenarnya

" Haah apa Shii benar benar kekasihku ? "

Sebuah dering telepon membuat gadis itu menoleh

Tertera nama Shii di layar ponsel Temari

" Haah baru saja aku memikirkannya dia malah menelepon "

---------------000---------------

Temari menghentikan mobilnya di depan apartemen kekasihnya. Tadi Shii bilang ingin membicarakan sesuatu bersama Temari Secra pribadi di apartemennya karena itu sekarang gadis sedang berdiri menekan bel apartemen pemuda itu

" Ah Temari, kau sudah datang ? " Sambut Shii senang

" Ya, ngomong ngomong apa yang ingin kau bicarakan sampai harus disini ? "

" Ini menyangkut.... Masa depan hubungan kita "

Temari menaikkan satu alisnya tanda tertarik " Maksudnya ? "

" Aku ingin kita segera menikah "

Tubuh gadis itu mematung, ia juga sedikit bingung, harusnya ia senang di saat seperti ini. Bukankah yang seperti ini adalah hal yang diinginkan semua wanita ?

Menikah dengan kekasihnya

Lalu kenapa Temari tidak merasakan gejolak perasaan senang sedikitpun ?

Apa memang ada yang salah ?

Temari tersentak saat tangannya disentuh lembut oleh Shii. Pemuda itu tersenyum ke arahnya dan mengecup punggung tangannya

" Bagaimana ? Apa kau senang ? Akhirnya kita bisa bersama dan meresmikan hubungan kita dihadapan seseorang "

Lost Love { ShikaTema }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang