" selamat datang di rumah, Temari " ujar Rasa sambil terus merangkul bahu putrinya
" ini... rumahku ? " Temari memandang sekelilingnya dengan tatapan kagum, ia merasa asing danti tidak mengingat apapun di sekelilingnya tapi disaat yang bersamaan ia merasa nyaman dan familiar dengan pemadangan di sekitarnya
" apa kau mengingat sesuatu, Nee - san ? " tanya Kankurou.
Temari menggeleng " tapi... aku merasa tidak asing dengan tempat ini "
" ayo kita masuk, kau harus segera beristirahat bukan ? " ajak Rasa sambil tersenyum lembut, ia sedikit menekan bahu putrinya agar gadis itu segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam
Temari mengangguk dan mulai melangkahkan kakinya masuk, tapi baru beberapa langkah ia behenti dan membuat ketiga lelaki itu bingung
" ada apa Nee - san ? "
Temari menoleh ke arah Gaara dan menggeleng pelan " tidak... uhm.... tadaima "
Ketiga lelaki itu saling berpandangan lalu tersenyum " Okaeri "
---------------000------------
Sudah 2 hari sejak Temari masuk ke rumah ini, ia belum bisa mengingat apapun tapi sepertinya ia mulai terbiasa. Di pagi hari, mereka akan makan bersama lalu ketiga lelaki itu akan berangkat berkerja samapi sore dan malam harinya mereka akan berkumpul lagi sampai tidur.
Temari membalik buku yang ada di pangkuannya, ia melirik jam digital di nakas " jam 16.20 berarti sebentar lagi mereka akan pulang "
Temari meletakkan bukunya di atas nakas dan menghela napas " aku bosan sekali, tapi aku dilarang keluar dari kamar ini "
Gadis itu mengambil ponselnya dan mulai mengotak atik benda berbentuk persegi panjang itu
" haah kenapa aku belum bisa mengingat masa laluku sih ? " gerutu Temari sambil melihat lihat isi galeri ponselnya.
Disana tersimpan banyak sekali foto foto kenangannya bersama keluarganya, teman temannya, dan banyak lagi. Temari tidak bisa mengingat apapun tentang mereka, yang tersisa di ingatannya hanyalah namanya dan suara mendiang ibunya, sisanya ia tidak ingat sama sekali atau hanya samar samar
Temari cukup senang saat tahu foto foto di galeri ponselnya tersusun dengan rapi, semuanya dipisahkan di album album tertentu hingga mudah mengenalinya
Gerakan jari Temari terhenti saat melihat sebuah file album yang tidak memiliki sampul dan berada di bawah sendiri dalam galerinya
" hm ? album apa ini ? kenapa tidak ada judulnya ? akh kenapa album ini di kunci menggunakan sandi ? " gumam Temari. Saat ia mencoba membuka album itu, sebuah kotak yang mengharuskannya memasukkan sandi angka keluar dan membuatnya menggerutu sebal
" apa yang kusimpan di album ini sampai sampai aku menguncinya dengan sandi ya ? apa ini rahasia ? " gumam Temari bingung
Temari memainkan ponselnya sebentar lalu bangkit dari tempat tidurnya " mungkin jika aku berhasil membuka album ini, aku bisa mengingat semuanya "
Gadis itu mulai berjalan ke meja belajarnya dan mengambil buku Diary miliknya " mungkin aku bisa menemukan petunjuk tentang sandi itu dari sini "
---------------000-------------------
" haah semuanya sia sia "
Temari meletakkan kepalanya di atas meja dan menghela napas. Ia sudah membaca semuanya dan mengotak atik sandi yang menurutnya benar
Temari menatap ponsel yang ia letakkan di sebelah wajahnya dengan tatapan kesal " suatu hari nanti aku pasti bisa menemukan sandi yang benar "
Temari menghela napas dan berdiri dari tempatnya, ia berjalan menuju ranjangnya sambil membawa ponselnya dengan malas. Tapi sebelum ia sampai ke kasurnya, seseorang memeluknya dari belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Love { ShikaTema }
FanfictionKarena sebuah kejadian, mereka tepaksa berpisah. Shikamaru yang selalu mengkhawatirkan kekasihnya dan Temari yang berusaha mencari kekasih hatinya " sebenarnya, siapa kekasihku ? " " aku tidak ingin menyakitimu lagi "