"Jadi ? kenapa kau memanggilku kemari, Sabaku no Rasa ?" tanya pria bersurai silver setelah menyesap kopi yang tersaji di depannya.
"Aku ingin meminta bantuan."
Kakashi hampir saja menyemburkan minumannya saat mendengar jawaban Rasa "Apa ? serius ? untuk apa ? mencari istri baru eh ?"
"Kalau masalah itu kau seharusnya lebih mendahulukan dirimu sendiri, dasar bujangan tua. Aku ingin mengajukan surat permohonan ke FBI."
"HAH ?! APA ?!" Kakashi melotot horor, ia tak percaya jika dalam hidupnya ia akan mendengar permintaan dari seorang pimpinan Mafia paling besar di seluruh Konoha dan Suna.
"Aku ingin meminta izin masuk di wilayah dekat perbatasan."
"Maksudnya wilayah yang di bawah otoritas mutlak FBI ?"
Rasa mengangguk mengiyakan.
"Ada apa ?"
"Kalau kau mau memberikan surat izin masuknya, aku akan menyerahkan bisnis gelapku dengan sukarela."
Kakashi semakin bingung, bukan hanya karena permintaan dan tawaran dari sang kepala keluarga Sabaku tapi juga karena raut wajahnya yang sedih "Hei, ada apa ? kita bertemu disini sebagai sesama pria bukan ? kau terlihat murung."
"Aku menganggap ini pertemuan resmi, jangan berlagak seakan kita ini akrab, Hatake."
Kakashi menghela napas, ia mengetuk ngetuk meja kaca di hadapannya dan melirik ke arah Rasa "Jujur saja... Aku masih tidak bisa mempercayaimu, meski tawaran penyerahan diri tadi cukup menarik tapi aku tidak bisa memberi izin begitu saja tanpa tahu tujuanmu kesana."
"Aku tidak akan melakukan bisnis gelap disana, tenang saja."
"Apa kau kesana untuk masalah pernikahan putrimu yang gagal itu ?"
Rasa tersenyum miring "Sepertinya kau punya informan yang sangat handal."
"Khe, tanpa itu pun aku bisa mengetahuinya, memangnya siapa yang tidak tahu soal pernikahan paling spektakuler bulan ini huh ? Diadakan di gedung yang termasuk mewah ditambah menyewa satu jalanan, memang siapa yang tidak tahu ?"
"Sepertinya, tanpa sadar aku membuatnya terlalu mewah." Rasa mengusap wajahnya. Padahal ia tahu, pernikahan itu pasti tidak akan terjadi, ia percaya kepada putrinya, gadis itu pasti akan memberontak. Tapi, saat memikirkan gadis mungilnya akan menikah, ia membuat semuanya dengan sempurna.
"Sepertinya kau harus mengontrol kasih sayangmu kepada putrimu."
"Itu salah satu hal yang tidak bisa kulakukan dan aku mengakuinya."
Kakashi mengambil kue kering yang tersaji dan mengunyahnya perlahan, obrolan yang tadinya berat mulai menjadi ringan dan hal itu membuat perasaannya membaik "Aku tidak mengerti."
"Tentu saja, kau kan tidak punya istri apalagi anak." Rasa menggunakan nada sedikit mengejek sambil mendengus pelan, bibirnya terangkat untuk membentuk senyuman meremehkan.
"Sialan."
"Jadi ? Apa kau bisa membawakan surat izinnya ?" Tanya Rasa, ia benar benar sudah tidak tahan, ia ingin segera memutilasi pemuda bernama Shii itu.
"Meski aku berhasil mendapatkannya, akan sulit untukmu dan bawahanmu untuk masuk kesana, tempat itu berisi banyak hal hal penting, orang yang sudah di cap mafia sepertimu akan sukar bergerak."
"Lalu ? Apa kau punya ide lain ?"
Kakashi nampak berpikir dan tersenyum di balik maskernya "Ada."
------------------------000----------------------------
"APA ?! BERKERJA SAMA DENGAN KELUARGA SABAKU ?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Love { ShikaTema }
FanfictionKarena sebuah kejadian, mereka tepaksa berpisah. Shikamaru yang selalu mengkhawatirkan kekasihnya dan Temari yang berusaha mencari kekasih hatinya " sebenarnya, siapa kekasihku ? " " aku tidak ingin menyakitimu lagi "