4

362 36 1
                                    

" CEPAT SIAPKAN RUANG OPERASI "

" DOKTER, PASIEN KEHILANGAN BANYAK DARAH "

" AYO LEBIH CEPAT LAGI "

" SIAPKAN PEMOMPA JANTUNG "

" AMBIL STOK DARAH "

Suasana di lorong rumah sakit itu terdengar sangat ricuh. Temari yang sudah tak sadarkan diri terlihat dibawa ke ruang Operasi ditemani beberapa dokter karena kondisinya yang cukup kritis

Rasa, Kankurou, dan Gaara terlihat ikut mendampingi perjalanan ke ruang Operasi itu dengan raut sangat khawatir

" anda semua, harap tunggu di luar " ujar salah satu perawat sambil menghentikan langkah ketiga pria bermarga Sabaku itu di depan pintu ruang Operasi

" TAP- "

" tolong selamatkan putriku " Rasa memotong kata kata Gaara dengan cepat agar tidak terjadi perdebatan yang tidak perlu

" kami akan berusaha sebaik mungkin " ujar si perawat sambil menutup pintu berwarna abu abu itu. Lampu ruang Operasa menyala tanda para dokter sudah mulai mengambil tindakan

" CHICHIUE ! KENAPA KAU MENYELAKU TADI ?! AKU INGIN MENDAMPINGI NEE - SAN ! NEE - SAN SENDIRIAN DISANA ! " emosi Gaara memuncak, ia benar benar khawatir dengan keadaan Temari sampai sampai ia tak bisa berpikir jernih lagi. Darah segar sang kakak yang tadi mengotori dan mengalir di baju dan tubuhnya masih bisa ia rasakan

" tenangkan dirimu Gaara, Nee - san itu kuat, dia pasti bisa melaluinya " ujar Kankurou sambil menepuk pundak adik kembarnya itu pelan, berusaha memadamkan kekhawatirannya yang meluap luap. Meski sebenarnya kankurou juga sedang berusaha mati matian untuk tidak terbawa emosi dan mendobrak pintu abu abu itu sekarang

" Kankurou benar, tenangkan dirimu Gaara, Temari pasti akan selamat " ujar Rasa, ia juga mencoba setenang mungkin, meski dalam hatinya ia sangat ingin mendobrak pintu itu dan masuk ke dalam menemani putrinya

Gaara menjatuhkan dirinya di kursi yang ada di sana dan menghela napas. Sekarang, ia hanya bisa menunggu dan berdoa, meski dia menerobos masuk pun tidak akan ada gunanya " ha'ik "

Temari adalah satu satunya perempuan di keluarga mereka sejak Karura tiada. mereka selalu menjaga Temari dan memanjakannya. Tidak heran jika gadis itu mendapat julukan Tuan Putri Sabaku dari banyak orang. Tapi meski selalu dimaja, Temari tidak pernah bermalas malasan, ia selalu membantu keluarganya dimanapun, ia juga mengurus keluarganya seperti ibunya mengurus mereka dulu dan hal itu membuatnya semakin disayangi oleh keluarganya

" Gaara, sebaiknya kau pulang dan bersihkan tubuhmu, kau penuh darah " ujar Rasa sambil duduk di sebelah putra bungsunya itu

Gaara melihat jas putihnya yang memang berlumuran darah dan ia yakin tubuhnya juga seperti itu karena darah Temari keluar sangat banyak tadi

Pria besurai merah itu menggeleng " aku ingin menunggu sampai Nee - san selesai di operasi "

" tapi setidaknya kau harus menggati bajumu Gaara, kau terlihat seperti pembunuh tahu " celetuk Kankurou

" aku ingin.... menunggu Nee - san " ujar Gaara lirih

Rasa menghela napas " Chichiue bawa baju ganti di mobil, pakai itu dan kembalilag kemari "

Gaara mengangguk, sepertinya itu adalah pilihan terbaik untuk saat ini " ha'ik "

Rasa dan Kankurou menghela napas begitu Gaara pergi

" Chichiue, Nee - san pasti akan selamat bukan ? " tanya Kankurou dengan suara bergetar, ia menyandarkan tubuhnya di dinding dan menutup matanya dengan tangannya

Lost Love { ShikaTema }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang