Kini Fiona berada di sebuah rumah yang sangat mewah,tidak lebih tepatnya istana. Tidak pernah terbayangkan olehnya bisa berada di tempat semegah ini. Tapi satu sisi hidupnya akan semakin terpuruk meski telah bebas dari tempat pelelangan itu. Bagaikan bebas dari kandang buaya tapi dia malah terjebak di kandang singa.Tampak sangat jelas bahwa pria bermata gray di hadapannya ini bukanlah orang sembarangan Setelah mengeluarkan uang yang sangat banyak hanya untuk membeli gadis mungil sepertinya.
Pria itu tiba-tiba melangkah mendekatinya meraih dagu Fiona hingga gadis itu mendongak ke atas menyadari tingginya hanya sepundak Alvaro. "Aku peringatkan padamu, bahwa malam ini dan seterusnya kau adalah miliku. tidak ada seorangpun yang bisa mengambilmu dariku" Fiona tersentak kaget mendengarnya. Perkataan Alvaro seakan-akan mengannggapnya seperti barang yang semudah itu bisa di milikinya.
"Maaf tuan tapi anda tidak bisa seenaknya mengatakan bahwa saya milik anda karena kita pun baru saja bertemu di tempat laknat itu yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya" ucap Fiona menatap Alvaro meski ada rasa takut yang menekannya untuk tidak berkata seperti itu pada orang berbahaya seperti Alvaro.
"Saya berada di sana bukan kemauan saya sendiri tapi karena dua preman itu yang telah menculik saya hingga sampai di negara ini. jadi tolong biarkan saya pergi masalah uang anda saya akan berusaha mengembalikannya tapi dalam kurun waktu yang lama"
"Aku tidak peduli yang ku tahu sekarang kau miliku" ucap Alvaro lalu menarik tangan Fiona menuju kamarnya Melemparnya di atas ranjang kingsize berwarna putih Lalu menyingkap sebelah lengan bajunya menampakkan kulit putih Alvaro mengecup pundaknya lembut Tanpa pikir panjang Fiona segera mendorong Alvaro ke sampingnya beranjak menuju pintu.
Cklek..
Tiba-tiba pintu terkunci otomatis membuatnya membeku di tempat dengan tubuh gemetar gadis itu menoleh ke belakang Ternyata pria itu yang telah mengunci dengan remote tersembunyi begitu melihat seringai yang nampak di wajah Alvaro Wajah Fiona menjadi pucat .
"Tuhan apakah ini akhir perjuanganku menjaga diri apa semua yang kulakukan selama ini akan sia-sia di sini?"Batin Fiona dalam hati Merutuki apa yang terjadi padanya dengan air mata berlinang Dengan segenap hati dia berlutut di bawah kaki Alvaro Tak peduli betapa rendahnya dia Tapi Fiona tidak ingin apa yang telah dia jaga dengan mudah di renggut darinya.
"Saya mohon tuan tolong bebaskan saya, saya tidak ingin apa yang telah saya jaga selama ini di rusak dengan mudah"
Alvaro menunduk menatap tajam Fiona di bawahnya.
"Memangnya untuk apa aku membelimu jika tidak untuk melayaniku?"ucap Alvaro penuh penekanan.
Benar uang sebanyak itu hanya untuk membeli dirinya tidak mungkin kalau Alvaro tidak mendapatkan keuntungan.
"Tap-tapi sa-saya tidak ingin melakukannya tanpa adanya ikatan pernikahan"ucap Fiona lirih Hanya itu yang bisa ia katakan sejujurnya.
Beberapa saat mereka saling terdiam entah apa yang ada di pikiran Alvaro Hingga membuatnya membisu Dalam satu gerakan tiba-tiba Alvaro jongkok mensejajarkan gadis itu. Lalu Alvaro tersenyum tipis seraya berkata sesuatu yang mengejutkan Fiona.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Boss Mafia || Jirose
RandomMenceritakan kisah cinta seorang mafia dan gadis asal Australia. Fiona Elizabeth Gabriella seorang gadis pengantar Makanan yang hidup sebatang kara menjalani kehidupannya. Alvaro Febryan Farell Denandra seorang mafia yang kejam dan dingin. Membuat s...