12

755 67 10
                                    

~~~"~~~~"~~~"~~~~"~~~"~~~~"~~~~~~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~"~~~~"~~~"~~~~"~~~"~~~~"~~~~~~"

Seperti biasa pagi ini Fiona  melaksanakan kewajibannya memasakan makanan untuk Alvaro. Sedangkan Bibi Nina hanya menghidangkannya tanpa membantunya memasak,karena wanita paruh baya itu tampak asing dengan masakan istri tuannya itu. Tapi tuannya sangat suka dengan masakan istrinya melihat setiap Bibi Nina membersihkan meja makan Alvaro selalu memuji masakan Fiona tanpa ragu.

"Nyonya?"sapa Bibi Nina membuka suara. Sedetik kemudian Fiona menoleh ke samping setelah mengaduk cumi-cumi garam dan merica di depannya.

"Saya senang sekali sejak kedatangan anda tuan sering sekali tersenyum dan mulai sedikit ramah pada semua pesuruhnya"lanjut Bibi Nina tersenyum lembut.

"Tidak bi,bukan karena saya tapi itu kemauan Alvaro sendiri ingin berubah. Setiap orang tidak bisa dengan mudah mengubah sikap buruknya apalagi jika sudah mendarah daging,kecuali dia ada keinginan tulus tanpa paksaan orang lain untuk berubah"jelas Fiona ,lalu mengaduk kembali Cumi-cumi. Setelah itu mematikan kompor Segera Bibi Nina menyiapkan mangkuk besar Fiona pun mulai menuangkan Cumi-cumi itu perlahan.

"iya nyonya,anda benar juga"jawab Bibi Nina setelah meletakkan Cumi-cumi itu di meja makan Fiona pun tersenyum menanggapinya.

Setiap orang mengatakan dia merubah Alvaro,pasti Fiona segera mengembalikan perkataan itu. Karena Fiona pikir dia tidak sehebat itu mengubah sikap seseorang, terlebih lagi seorang mafia yang tidak punya rasa iba membunuh musuhnya. Tapi Fiona sadar setiap orang pasti punya perasaan lembut di lubuk hatinya. Namun tidak mengumbar kelembutan itu. Kecuali pada orang yang menurutnya pantas di perlakukan lembut.

Tunggu, Alvaro hanya bersikap lembut padanya. Apa iya Alvaro mulai menaruh rasa meski belum bisa di bilang rasa cinta? Stop Fiona jangan terlalu yakin,batin Fiona.

Tanpa sadar wanita itu menggeleng dengan gerakan cepat,membuat Bibi Nina melongo melihatnya.

"Anda kenapa nyonya?"tanya Bi Nina menatap khawatir Fiona beralih menatap Bi Nina lalu meringis.

"tidak apa Bi,saya hanya sedang memikirkan sesuatu. emm..saya mau ke atas dulu ya membangunkan Alvaro"tutur Fiona berlalu lari terbirit-birit. Bi Nina menggeleng pelan sambil terkekeh melihat tingkah lucu istri tuannya.

**********************************

Fiona membuka pintu kamar perlahan,di lihatnya Alvaro masih bergelung di balik selimut seperti anak kucing.Wanita itu terkikik ketika membayangkan Alvaro anak kucing yang menatapnya memelas.

Tangannya menyingkap selimut itu,memperlihat dada Alvaro yang telanjang. Tato-tato itu terlukis indah di tubuhnya.

"Alvaro...bangun ini sudah pagi"panggil Fiona seraya mengguncang bahu Alvaro. Sesaat mata pria itu terbuka sedikit,lalu tertutup lagi sambil menarik selimut menutupi sampai batas leher. Membuat Fiona mencebikan bibirnya kesal.

My Lovely Boss Mafia || JiroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang