31

369 50 9
                                    













Jika cinta tidak bisa dimiliki, maka siapapun tidak berhak memilikinya. Hal itu mutlak telah menjadi prinsip Mora

Kenyataan memang pahit, tapi ia tidak rela kalau hanya dirinya saja yang merasakan pahit itu. Orang juga harus merasakannya dan harus lebih pahit dari yang dia rasakan.

Setelah kejadian di Restoran itu, Mora telah memutuskan untuk membalas perbuatan Alvaro dan Kenzie. "Kalian pikir, penantianku di Jepang akan sia-sia begitu saja? tidak akan!! sekalipun pada akhirnya aku tidak bisa mendapatkan cinta Alvaro seutuhnya.. maka siapapun tidak berhak mendapatkannya," gumamnya penuh penekanan.

Langkahnya terdengar berat, dan berketuk keras melihat ia mengenakan heels yang tinggi menghias kaki jenjangnya. Dengan pandangan lurus ia mendekat pada resepsionis.

"Ada yang bisa saya bantu Nona?" tanya karyawan bagian resepsionis itu. "Saya ingin bertemu dengan mr.Marvel, saya Adiknya," ucap Mora, seketika karyawan itu mempersilakan Mora untuk pergi ke Lantai 5

Wanita itu menaiki lift di kiri koridor, setelah sampai ia melangkah dengan pasti sesuai petunjuk karyawan tadi. Lalu ia membuka pintu yang di atasnya tergantung nama Marvel Arsenic Melangkah santai ke dalam, sampai ia berhenti di depan seorang pria yang kini duduk di kursi kebesarannya Tampak potongan rambut cepak di balik buku yang di buka, yang membuat pria itu semakin terlihat manly. Apalagi ototnya yang tercetak ketat di balik jas hitamnya. Namun semua itu tidak sedikitpun membuat Mora terpesona atau bahkan jatuh cinta pada pria beriris mata abu-abu itu. Sangat mustahil dan tidak akan terjadi bagi Mora

Menyadari kehadiran seseorang, pria itu meletakkan kembali buku berkas di tangannya ke atas meja. Mengalihkan pandangan pria itu untuk fokus pada wanita cantik berpakaian branded di depannya. lalu mengulas senyum di bibirnya yang sedikit tebal.

"Hei my young sister..." sapa pria itu dengan friendly.

"Kenapa Kak Marvel tidak kabari aku, kalau akan berkunjung ke kantor cabangmu di sini..." ucap Mora mencebikkan bibirnya Melihat ekspresi Mora membuat  Marvel terkekeh Pria itu beranjak dari duduknya menghampiri adik kandungnya itu Meski telah dewasa, Mora tidak pernah bisa bersikap lebih dewasa jika sedang bersama kakaknya.

Marvel menepuk pelan puncak kepala Mora, " Maafkan aku, kemarin aku setelah tiba di sini langsung pergi ke kantor... karena ada hal penting yang harus aku urus."

"Okey," ucap Mora sambil mengangguk paham.

"Emm... Kak ada yang ingin aku katakan," ucap Mora menatap Marvel serius Pria itupun mengajak Adiknya duduk di sofa.

"Ada apa? apa ini masalah pria yang kamu sukai sejak SMA itu?"

"Iya Kak.. tapi di saat aku kembali dia malah sudah menikah," ucap Mota menunduk sedih Marvel menoleh menatap Mora dapat ia lihat dengan jelas betapa Adiknya sangat mencintai pria yang dulu sering Mora ceritakan padanya Tapi sampai sekarang Marvel tidak tahu seperti apa wajah pria yang membuat Adiknya tergila-gila.

Satu hal yang mengganjal di pikirannya, kenapa namanya Alvaro. Terdengar familiar di telinganya.

"Kalau begitu, aku akan membantumu mendapatkannya," ucap Marvel kemudian Mora mengangkat kepalanya, namun tidak ada senyum di wajahnya Hanya seringai yang bermakna lain.

"Aku sudah tidak menginginkannya, aku ingin Kakak menghabisinya di depan mataku dan aniaya Istrinya. Tapi bukan hanya dia saja tapi ada satu juga temannya, aku selidiki juga dia sudah punya kekasih. Aku hanya ingin kau menghancurkan mereka Kak..." ucapnya tegas.

Sedangkan Marvel mengerutkan dahi mendengar penuturan Mora Ia paham bagaimana rasa sakit di hati Adiknya, tapi yang menjadi masalah Adiknya itu hanya sakit hati sendiri. Karena sejak awal yang Marvel dapat simpulkan dari cerita Mota dulu, Alvaro ini memang tidak pernah memberi Mora harapan palsu Pria itu dari awal telah menyampaikan dengan jelas pada Adiknya itu jika Alvaro tidak punya rasa dengan Mora, namun Mora tetap optimis dan percaya jika suatu saat Alvaro pasti akan suka padanya Tapi kenyataan memang tidak semanis itu, kini pria yang telah lama Mora sukai telah menikah dengan wanita lain.

My Lovely Boss Mafia || JiroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang