09

894 86 4
                                    

Seorang pria bertubuh kekar terus saja mengangkat barbel ke atas dan ke bawah di sebuah tempat khusus olahraga.Sedangkan seorang pria berkaca mata berdiri tegap menunggu bosnya itu,Kenzie.

Tangannya sibuk mengotak-atik tab di tangan kirinya Lalu membaca kegiatan apa saja yang akan bosnya lakukan setelah ini.

*Ak-aku tidak menerima perasaan Mora Ken,kau salah paham*

Ingatan masa lalu tiba-tiba berkelebat di pikiran Kenzie kenapa setelah beberapa tahun berlalu tidak sedikitpun rasa sakitnya terobati.

Dan kini Kenzie mendengar Alvaro menikah dengan seorang gadis Australia Pikiran tentang Mora pun terlintas,dimana gadis itu jika Alvaro tidak menikah dengannya Apa ada satu hal yang terlewatkan saat itu?masalah itu mulai berkecamuk lagi di pikirannya Jujur saja hingga kini perasaan Kenzie pada Mora tidak pernah berubah meski sekarang dia tidak tahu kemana gadis itu berada.

"Apa kau sudah tahu keberadaan Mora sekarang?"tanya Kenzie pada bawahannya setelah beberapa menit melamunkan masa lalunya.

"Masih belum ada info yang pasti bos"ucap pria itu dengan ekspresi datar.

"Coba kau selidiki hubungan Mora dan keluarganya saat ini"perintah Kenzie kemudian.

**********

Kelopak mata indah Fiona mulai terbuka ketika merasakan suatu benda yang basah dan lembut menggelitiki wajahnya Alvaro menatap Fiona dengan seringainya Baru kali ini Alvaro tahu ada wanita yang kuat sekali tidur sepajang hari tanpa terbangun sedikitpun seperti orang mati Tangan kekarnya tergerak mencubit pipi tembem nya lalu Fiona Menghempaskan tangan Alvaro yang mencubitnya.

"Sakit Al,apa kau tidak bisa membangunkanku dengan lembut"ucap Fiona sambil mendudukan dirinya Memandang ke setiap sudut kamar Tersusun rapi dengan interior warna putih dan pastel Mungkin ini kamar Alvaro di rumah orang tuanya Loh?

Seketika Fiona melotot dengan mulut terbuka Membuat Alvaro terkekeh geli melihat kelucuan ekspresi terkejut Fiona.

"Kita sudah sampai di Busan? kenapa tidak membangunkanku Alvaro?"Alvaro hanya mengusap lembut Rambut Fiona,lalu berkata.

"Kau tidur terlalu nyenyak Fio aku tidak tega membangunkanmu yang tidur dengan gaya mati suri"ucap Alvaro tertawa memegang perutnya Wanita itu mengempout bibirnya kesal Seenaknya suaminya ini mengatai dia tidur seperti mati suri.

Sesaat kemudian Fiona beranjak dari ranjang melangkah keluar kamar menghiraukan Alvaro yang masih tertawa Menuruni tangga dengan langkah sedikit ragu Karena dia masih tidak tahu di mana saja ruang dapur,ruang tamu,dan lainnya.Luasnya rumah ini melebihi mansion Alvaro di Korea Mungkin rumah ini memang untuk keluarga besar.

Sejenak Fiona berhenti lalu menoleh ke samping Di lihatnya seorang wanita paruh baya dan gadis mungil duduk di bawah Menemani gadis itu bermain boneka Menyadari keberadaan Fiona dua orang itu menoleh menatap Fiona sumringah.

Gadis kecil itu beranjak lalu berlari merengkuh pinggang Fiona Wanita itu tertegun sejenak setelah itu tersenyum membalas pelukan gadis yang entah anak saudara Alvaro yang mana.

"Kakak ipar akhirnya bangun aku senang sekali,oh iya kenalkan namaku Velika nama kakak ipar siapa?"Mendengar penuturan gadis itu Fiona akhirnya tahu jika gadis ini adik Alvaro.

"Panggil aja kak Fiona"ucapnya tersenyum lembut.Seseorang yang tadi menemani Velika mendekat sambil tersenyum.

"Ini Momy Velika kak,kalo yang lain lagi sibuk kerja hehe"

Segera wanita itu menyalami tangan wanita paruh baya itu yang tak lain Ibu mertuanya Jika di lihat masih terlihat cantik meski sudah berusia.

"Mom tidak menyangka jika anak Mom sudah menikah,dan menantu Mom secantik kamu"Fiona tersenyum malu Baru kali ini ada yang memujinyanIbu Alvaro menatap dalam Mata Fiona Tidak heran jika sikap Alvaro sedikit lembut di depan wanita ini Keluguannya membuat putranya tidak bisa bersikap datar-datar saja.

My Lovely Boss Mafia || JiroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang