08

1K 106 7
                                    

Seorang pria berjas hitam duduk di meja kebesarannya,asap rokok mengepul dari bibirnya Sejenak terdiam, lalu kembali menghisap sebatang nikotin itu . Di hadapannya terdapat 2 anak buahnya yang menunduk seraya bersedekap tangan di belakangnya.

Pria itu menatap mereka sambil menyeringai Meletakan batang nikotin itu di asbak.

"Kalian terus awasi pergerakan Alvaro blokir pengiriman senjata Alvaro di daerah selatan Korea"ucap pria itu tegas .

"Baik bos"

"Aku tunggu kabar baiknya"ucap pria itu dingin.

***
Tampak satu koper besar Alvaro tarik ,lalu memasukannya ke dalam mobil Beberapa bodyguard dan Deo berdiri menunggu keberangkatan Alvaro Sedangkan sedari tadi raut wajah Deo terlihat lesu Mengingat pekerjaannya semakin menumpuk tanpa bantuan Alvaro.

Alvaro yang melihat hanya meringis menatap Deo dia tahu betul jika Deo akan sering lembur sepeninggal dirinya.

"Tenang Deo nanti ada bonus untukmu jika semua pekerjaan berjalan dengan lancar tanpa aku"tukas Alvaro menyeringai.

Sesaat kemudian Fiona keluar rumah membawa tas kecil di bahunya Sebelah tangannya membawa sekotak bekal Alvaro Menaikkan sebelas alisnya Karena yang dia tahu hari ini mereka akan pergi ke Busan seperti keinginan orang tuanya Tapi kenapa Fiona repot-repot membawa bekal seperti mau champing saja.

"Tidak perlu membawa bekal Fio"ucap Alvaro datar menutupi sikap lembutnya pada Fiona ketika berada di hadapan anak buahnya Agar mereka menjadi segan padanya.
Fiona mengerucutkan bibirnya kesal menatap Alvaro.

"Kau belum sarapan Alvaro terlalu sibuk mengurus semuanya jadi aku bawa sarapan buat kamu"ucap Fiona tersenyum Alvaro menghela napas pelan,lalu merengkuh bahu Fiona mendekat padanya.

"Baiklah,nanti aku makan oke"jawab Alvaro lalu mengecup gemas pipi Fiona.

Alvaro melangkah ke arah para bodyguardnya dan Deo Menatap mereka dengan serius.

"Kalian jaga ketat di mansion dan kau Deo perintahkan 4 anak buah lainnya memeriksa pengiriman di selatan jaga jangan sampai lengah Lalu suruh jordan ke sini selidiki setiap anak buah yang bekerja di sini dan di markas Deo Aku sangat yakin ada sekutu Kenzie yang bersembunyi jika kau dapat nanti aku beri bonus untukmu dan yang lain"perintah Alvaro dingin penuh ketegasan.

"Baik,pasti aku laksanakan" ucap Deo meringis.
"Bagus kalau begitu"
Tidak lama kemudian mobil Alvaro di jalankan menuju bandara.

***
Selama di perjalanan Fiona sibuk menyuap sesendok nasi ke mulut Alvaro Menurunkan sedikit harga dirinya di depan sopirnya Benar saja sedari tadi sopir itu curi pandang melihat bosnya di suapi sang istri Mengingatkan sopir itu pada istrinya yang perhatian di rumah Sedangkan Alvaryang menyadari hal itu langsung menatap tajam sopirnya membuat pria itu gelagapan lalu kembali memfokuskan diri menyetir.

***

Waktu berlalu cukup lama,Setelah 5 menit mereka sampai dirumah kediaman keluarga alvaro

"Apa Dady dan Mom telah menanti ku Pak Agus?"tanya Alvaro tanpa mengalihkan tatapannya pada fiona yang masih tidur Mungkin wanitanya sangat lelah dalam perjalanan panjang yang baru pertama kali dia lewatkan Hingga tertidur selama perjalanan sampai saat ini.

"iya Tuan Muda semua telah menunggu anda dan juga saudara sepupu anda yang lain" ucap Pak Agus formal Di umurnya yang ke-50 tahun beliau masih setia mengabdi pada keluarga denandra sejak 30 tahun lalu Namun beliau masih tidak ada niatan pensiun dan menggantikan dirinya dengan anak tunggalnya yang kini masih kuliah.

"Pak agus,anda mulai bulan depan sudah tidak perlu bekerja lagi" ucap Alvaro membuka suara lagi setelah terdiam beberapa detik.Pak Agus seketika menegang mendengar ucapan Alavro Apakah dia telah berbuat kesalahan fatal? hingga Tuan Mudanya ingin dia berhenti bulan depan.

My Lovely Boss Mafia || JiroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang