Sejak kemarin Alvaro mendiamkan Fiona,bahkan setelah pulang menemui koleganya saat itu tidak ada sepatah katapun yang pria itu lontarkan padanya, Fiona sadar suaminya masih marah padanya,tapi jujur saja dia hanya tidak ingin mengganggu pekerjaan Alvaro saat itu dan akan memberitahunya di waktu yang tepat Tapi ternyata pria itu sudah tahu tanpa Fiona beri tahu.
Pagi ini wajah Fiona terlihat murung,walaupun tangannya tengah sibuk menyeduh teh untuk Alvaro Tapi perasaannya masih sedih Entah kapan Alvaro mau berbicara lagi padanya.
Di kursi santai Alvaro tengah sibuk membaca koran dengan teliti tanpa ada niatan sedikitpun melirik Fiona Lalu secangkir teh Fiona letakkan di meja kecil samping Alvaro Namun pria itu masih menghiraukannya Hingga wanita itu memberanikan berkata dengan suara lirih.
"Al.. apa kamu masih marah sama aku?aku tidak ada maksud menyembunyikan masalah darimu,tapi saat itu aku tidak ingin mengganggu pekerjaanmu di Daegu,aku menunggu waktu yang tepat setelah kamu pulang Tapi kalau kamu masih mau marah sama aku tidak apa-apa aku terima"
Wanita itu melangkah dengan pandangan kuyu,semalaman dia tidak bisa tidur walaupun matanya dia paksa terpejam Karena memikirkan Alvaro yang sengaja menghindarinya.
Ketika hendak membuka pintu gerakan Fiona terhenti saat merasakan kedua tangan kekar Alvaro memeluknya erat dengan kepala Alvaro bersembunyi di leher Fiona,menghirup rakus aroma Strawberry yang menenangkan.
"Tidak Fio, Maafkan aku sudah mendiamkanmu Aku seperti ini karena aku benar-benar khawatir.I'm sorry honey" dengan lembut Alvaro mengecup leher Fiona,lalu menegakkan kepalanya Membalik badan Fiona menghadap ke arahnya Tangan besarnya menangkup pipi Fiona,memandang Fiona dengan dalam.
"Aku mencintaimu Fiona,sangat mencintaimu" Fiona tertegun menatap Alvaro Benarkah apa yang di dengarnya?
"Aku marah karena aku khawatir Fio,aku tidak mau terjadi apa-apa denganmu Apalagi setelah tahu orang itu berani memasuki wilayahku Sekarang aku sadar Fio,perasaanku padamu bukan hanya rasa sayang tapi aku juga mencintaimu" tutur Alvaro dengan tulus.
Mendengarnya membuat Fiona merasa memanas di matanya Lalu setetes air mata mengalir membasahi pipinya Dia sangat senang akhirnya perasaannya terbalaskan,penantiannya tidak sia-sia.
Dengan lembut Alvaro mengusap air mata di pipi Fiona,lalu berkata "aku janji tidak akan seperti ini lagi asalkan apapun yang terjadi kamu harus terbuka padaku Fio Aku tahu ini kali pertama aku merasakan cinta, makanya jika aku berbuat sesuatu yang menyakitimu ingatkan aku hem?" Alvaro menempel dahinya dengan dahi Fiona Tersenyum menatap satu sama lain.
*********************************
Mobil Lamborghini terparkir indah di depan sebuah butik terkenal Alvaro dan Fiona melangkah masuk dengan tangan bergandengan Membuat Fiona sedikit merona Rasanya berbeda ketika dia telah tahu perasaan Alvaro padanya.
"Selamat datang Tuan Alvaro,ada yang bisa saya bantu" sapa pelayan butik itu dengan ramah.
"Pilihkan gaun terbaik kalian untuk istriku"
"Baik Tuan,mari nyonya ikut saya"
Fiona melangkah mengikuti pelayan itu,sambil melihat beberapa baju yang tergantung di lemari kaca Semua terlihat glamor Tidak terbayang jika dia harus membayarnya sendiri,mungkin harus menjual sepeda keranjangnya saat itu meskipun nanti masih kurang.
Pelayan itu memberikan sebuah gaun berwarna pink dengan pinggang dan rok di hias payet manik mutiara yang bertebaran memperindah gaun itu Dan beberapa brokat dengan bunga timbul menempel di tiap lekuk yang ingin tampil menarik perhatian Sangat cantik.
"Silakan Nyonya di coba" ujar pelayan itu menyerahkan gaunnya.
Beberapa menit menunggu akhirnya Fiona selesai berganti pakaian Walaupun sebelumnya dia sedikit kesulitan memasang resletingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Boss Mafia || Jirose
De TodoMenceritakan kisah cinta seorang mafia dan gadis asal Australia. Fiona Elizabeth Gabriella seorang gadis pengantar Makanan yang hidup sebatang kara menjalani kehidupannya. Alvaro Febryan Farell Denandra seorang mafia yang kejam dan dingin. Membuat s...