Ngerasa lagi cape, padahal kerjanya cuma sekolah, nyuci sama beres-beres yang lainn:((((
12. Masing-masing
Bukan ini yang Nayara inginkan. Aslinya ini... Sangat sakit. Bahkan saking nggak kuatnya Nayara sampai menangis.
Bodoamat mau dibilang lebay atau apapun itu. Nayara tu suka nyesel kalau udah ngelakuin kesalahan, tanpa sadar menyalahkan dirinya sendiri atas masalah yang terjadi.
Begitu tiba di kamar, Nayara mengunci pintu, membekap mulutnya karena masih tak percaya dengan apa yang sudah ia perbuat.
Tubuhnya merosot begitu saja dengan bibir bergetar menahan tangis. "Mama... Naya pengen pulang," isaknya sambil menutup wajah.
Nayara itu orangnya nggak bisa ngelupain gitu aja. Kalo udah punya salah keinget terus, susah banget buat ngelupainnya.
"Kenapa jadinya gini, harusnya gue tu nggak nurutin kemauan Mama,"
"Harusnya gue tu nggak kenal sama orang brengsek kayak dia,"
"Benci gue sama Lo Gi!!"
***
"Sam bagi salad nya lah!" Seru Oki. Melirik tak suka pada Samudra yang sedang asik sendiri memakan salad buatan Mamah nya Alfi.
"Minta sana lah! Ini kan buat gue," balas samudra.
"Gue aduin Tante Zara Lo,"
"Cepu anjirrr, gitu aja ngaduan." Ucap Samudra tertawa geli. Meletakan salad buah di atas karpet. "Makan tuh salad ampe kenyang!"
"Lah, marah. Buset, gue bercanda elahhh." Oki tertawa geli melihat Samudra yang merangkak naik ke kasur bersama Alfi.
"Dah lah nggak nafsu gue. Abisin aja, abisin..." Balas samudra kesal.
Karena mendapat lampu hijau dari samudra, dengan semangat Oki memakan salad buah buatan Mamah Alfi. Soal rasa jangan ditanyakan, Mamah Alfi jagonya.
"Gi nggak pulang Lo?" Tanya Dafi malam itu.
"Nginep gue," balasnya dengan kepala tertunduk yang masih menatap ke layar ponsel.
"Mbak Naya di rumah sendri loh," ucap Oki, membuat cowok itu memasang wajah tak suka.
Gilang berhenti memainkan ponselnya. Meletakkan di kasur, mengangkat kepalanya sambil memasang wajah tak suka. "Biarin lah! Bukan urusan gue."
"Heh! Nggak bisa gitulah ege," Oki menghampiri cowok itu. Duduk di karpet menghadap Gilang. "Kasian Mbak gue, balik ah sono,"
Gilang berdecih. "Ngusir Lo?"
Oki gelagapan. Bingung mau ngomong apa. Dia juga nggak tau apa masalah Gilang sama Nayara. "Nggak gitu Mas Gi," ucapnya sambil menggaruk kepala. "Aduhh, gimana ya jelasinnya...,"
"Goblok kelamaan!" Alfi melempar bantal, tepat mengenai kepala Oki.
"Balik sono. Nggak baik juga kan, apalagi Lo udah nikah," Alfi ikut menasehati. Namun sepertinya Gilang menulikan ucapan mereka.
"Kawin woyy, kawin!" Ucap Falen membuat Gilang menatap sinis ke arahnya.
"Nikah anjirrr," ucapnya, mendengus kesal mendengar perkataan yang keluar dari mulut Falen.
"Nikah dan kawinnya yang bener mah," ucap Dafi membuat semuanya menahan tawa. Namun sepertinya tertawa saat ini bukan waktu yang pas. Apalagi melihat raut wajah Gilang yang nggak santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA KITA ( ON GOING )
Random"Jadi, harus dengan cara apa supaya mas suami mendapat maaf dari mbak istri?" ••• Perjodohan, mungkin terdengar konyol, tapi ini nyata di alami oleh Gilang dan Nayara. Rumah tangga yang seharusnya berjalan dengan tentram, damai, dan harmonis sangat...