17. Memulai yang baru
Untungnya Mama nggak nginep, kalau nginep, nggak tau jadinya bakal kayak gimana.
Nggak kebayang kalo Gilang ketauan pisah kamar sama Nayara, bisa-bisa Mama langsung mengomelinya habis-habisan.
Setelah Mama pulang, Gilang akhirnya bisa bernafas lega.
Melirik jam yang menempel di dinding, menujukan pukul setengah sepuluh.
Nayara kembali ke kamar Gilang setelah mengantar Mama ke depan.
Cewek itu berjalan menuju ranjang, meletakan segelas susu putih di nakas. "Di minum Gi susunya,"
"Makasih Yara," balas Gilang dengan tulus.
"Udah tugas gue itu, nggak perlu makasih-makasih," ucap cewek itu, membuat Gilang mengulum senyumnya.
"Mumpung masih anget susunya, mending minum sekarang,"
Gilang mengangguk, meraih gelas yang berisi susu kemudian meminumnya hingga setengah.
"Abisin Gi,"
"Nggak kuat perut Gue, pengap,"
"Yaudah, nanti lagi aja,"
Nayara bangkit dari duduknya, berjalan menuju sofa, mendudukan tubuhnya di sana.
Cewek itu membuka ponselnya. Melihat pesan dari Kaira.
Kaira: Naya...
Nayara: iya Kai, kenapa?
Kaira: besok izinin aku Ya, aku nggak bisa masuk
Nayara: okeh siap. Emangnya mau kemana Kai?
Kaira: aku mau ke Bandung dulu, kamu jangan bilang sama Alfi ya,
Nayara: siap Kai, siapp
Kaira: Makasih Naya
"Yara,"
Nayara spontan mengangkat kepalanya, menatap lurus pada Gilang. "Kenapa Gi?"
"Sini dulu," Gilang melambai-lambaikan tangannya, bermaksud menyuruh cewek itu untuk menghampirinya.
Nayara rasanya ingin mengarungi cowok itu. Abisnya gemesin banget! Tiap hari sakit aja ya, biar nggak marah-marah yerus. Ehh, tapi nggak boleh.
Gilang itu kalem sebenarnya, tapi kadang suka berubah jadi singa gitu aja.
Cewek itu menurut, duduk di tepi ranjang di sebelah Gilang. "Kenapa?"
"Mau minta maaf," ujar Gilang dengan suara pelan. Nayara sampai nggak kenal, ini yang sekarang tiduran di kasur Gilang apa arwahnya sih? Ko mendadak gemesin gini.
"Ini minta maafnya niat, apa cuma bercanda?" Nayara menaikkan alisnya. Karena ia sangat heran melihat gaya bicara cowok itu.
"Astagaaa.... Masa boong si Ra, gue serius mau minta maaf,"
"Abis ngomongnya gitu,"
"Bingung gue tuh harus ngomong kayak gimana, jadi Yaudah gitu aja deh," cowok itu melirik Nayara yang masih terdiam.
"Salah gue banyak ya?" Tanya cowok itu, membuat Nayara mengangkatnya kepala, menatap padanya. "Hah?"
"Pokonya gue minta maaf Ra, dari mulai gue yang janjiin bakal pulang malem tapi nyatanya nggak pulang selama tiga hari, nuduh lo yang nggak-nggak sama Zio, trus ngomong kasar sama Lo, bentak-bentak Lo nggak jelas, trus ninggalin Lo gitu aja semingguan..." Jelas Gilang. Nayara sampai di buat speechless karena penuturan maafnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA KITA ( ON GOING )
Random"Jadi, harus dengan cara apa supaya mas suami mendapat maaf dari mbak istri?" ••• Perjodohan, mungkin terdengar konyol, tapi ini nyata di alami oleh Gilang dan Nayara. Rumah tangga yang seharusnya berjalan dengan tentram, damai, dan harmonis sangat...