20. Adopsi bayi?
"Gii beliin es krim mau nggak?" Nayara menghampiri Gilang yang lagi sibuk main PS.
Cowok itu mengangkat kepalanya. "Paan?"
"Beliin es krim dongg," Nayara mengedipkan satu matanya, berusaha merayu cowok itu supaya mau membelikannya es krim.
Gilang berdecak. Kembali fokus pada permainan ps nya. "Ntaran, gue lagi main nih,"
Nayara menggerutu sebal. Cowok itu lebih mentingin main PS ketimbang menuruti kemauan istrinya. "Ihhh sekarang lah,"
Gilang meletakan stik PS nya, memandang Nayara dengan alis mengerut. "Lo ngidam?"
Nayara tersedak air liurnya sendiri. Tiba-tiba cewek itu melongo seperti orang bodoh. Emang bisa Nayara hamil? Mereka kan belum ekhem?
Suaminya ini emang ngaco!!"Itu mulutnya minta di lakban yaa?" Nayara melempar tatapan sinis, sementara cowok kalem terbahak menanggapinya. "Mana ada hamil!!"
Cowok itu mangut-mangut, kembali bermain PS membuat Nayara kesal melihatnya. "Gilang sekarang beliinnya ihh,"
"Elahh nanggung banget ini. Bentar doang ko," cowok itu kembali bermain, mengabaikan Nayara yang sudah cemberut sembari komat Kamit nggak jelas.
"Call Zio kali ya," ucapanya, memancing cowok kalem supaya mau berenti main PS.
Cowok kalem meletakan stik PS nya, langsung pergi ke lantai atas dengan wajah kusutnya.
Beberapa saat cowok itu kembali ke lantai dasar, dengan celana yang sudah ganti. "Buruan nggak usah lama-lama," ucapnya, meninggalkan Nayara yang masih berdiri.
Niatnya cuman pengen manas-manasin, eh ternyata Gilang panas beneran.
"Yara cepetan jalannya!!" Teriak Gilang dari luar.
Nayara segera berlari menyusul cowok kalem ke luar, cowok kalem sudah menunggunya di motor Vespa maticnya.
"Buruan Yara naik, pegel tau nggak!" Cowok kalem mulai menyebalkan, biarin Nayara nafas dulu ke.
"Sabar dong," ucap cewek itu, kemudian naik ke motor. "jangan ngebut,"
Motor melaju dengan sedang, berjalan melewati perumahan di sore hari, banyak sepasang suami-istri yang sedang mengasuh anaknya di halaman rumah mereka, Nayara jadi ingin melihatnya.
"Gi, liat itu," cewek itu menunjuk bayi yang sedang di asuh oleh kedua orangtuanya. "Mauuu,"
"Tinggal bikin," ucap cowok kalem asal. "Nggak mau bikinnya tapi," balas Nayara.
"Ya nggak akan bisa lahh!" Gilang sedikit kesal. Nayara ini emang suka nggak jelas.
"Gi, adopsi bayi yuuu?" Tanya Nayara di sela-sela menikmati perjalanannya.
"Kenapa nggak bikin aja si Ra?"
"Nggak mau. Belum siap guenya," balas Nayara.
Gilang sedikit kesal dengan jawaban cewek itu, dengan sengaja ia menambah gas motornya membuat cewek itu kaget dan repleks memeluk pinggangnya.
"Gilang pelan-pelan bawanya!!" Cewek itu mencubit pinggang Gilang, membuat cowok itu mengaduh sakit. "Yara!! Jangan kdrt dehh,"
"Lagian bawa motornya nggak bisa kalem. Emangnya Lo mau mati muda?" Cewek itu cemberut kesal. Tangannya masih memeluk erat pinggang Gilang. "Gue si nggak mau!"
"Ya nggak mau lahh!!" Balas Gilang ngegas.
menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya, rambut cewek itu sedikit tertiup angin.
"Gilang mau nggak nihh," tanya Nayara lagi.
Gilang sedikit berdecak. "Mau apaan si Ra?!"
"Adopsi bayi yuuu,"
"Nggak!! Gue maunya bikin!"
"Gilang nyebelin!"
****
Acara beli es krim nggak jadi gitu aja, gara-gara Nayara yang ngambek pengen adopsi bayi. Dikira adopsi bayi gampang apa?
Emang, itu cewek bikin Gilang kesel. Udah acara main PS Gilang di ganggu buat beli es krim, dan beli es krimnya nggak jadi gitu aja. Kan ngeselin!
Nayara emang minta di gigit!!
"Jangan makan hari ini!!" Nayara duduk di sofa dengan wajah cemberut.
Ia benar-benar kesal pada suaminya yang super super ngeselin abis. Nggak bisa apa wujud-in keinginan istrinya.
Nayara itu pengen adopsi bayi, punya niat baik, masa nggak di bolehin si? Gilang itu emang rese ya, punya niat baik malah dihalangi.
"Simulasi jadi istri durhaka, heumm?" Tanya cowok itu, ikut duduk di sebelahnya.
"Yaudah adopsi bayiii,"
"Yara!! Adopsi itu bukan perkara mudah," cowok itu benar-benar tak habis pikir. Otak Nayara kecil banget apa buat mikir. "Pikir dulu deh, kita masih sekolah Ra, nanti siapa yang ngurus?" Tanya cowok itu lembut.
"Baby sitter lah!"
Nayara itu kalo ngomong nggak mikir dua kali. Asal cetus aja yang penting ada jawabannya. "Baby sitter itu harus dibayar sayang,"
Diemm! Nayara pengen teriak, sumpah pengen gigit cowok kalem rasanya. Masih sempat-sempatnya panggil sayang di situasi kayak gini, emang Gilang pengen banget Nayara gigit abis-abisan.
"Ya bayar lah!! Lo kan banyak duit,"
Gilang menghela nafasnya pelan, menggeser duduknya lebih dekat dengan Nayara. "Beneran mau adopsi emnagnya?"
"Bener lah Gi, masa boongan." Jawab cewek itu malas-malasan.
"Serius ini nanyaa," Gilang capek sendiri. Siapa yang mau angkut Nayara ini? "Emangnya nggak mau bikin aja?"
"Gilang berisik!!! Gue marah sama Lo!!
***
Nayara masih dalam mode marah, terbukti cewek itu tak bicara pada Gilang semalaman.
Pagi ini Nayara hanya sarapan roti bakar dan segelas susu. Ia juga membuatkan segelas kopi dan juga roti bakar untuk Gilang. Walaupun sedang marah, rasanya nggak baik banget kalo Gilang nggak Nayara kasih makan.
Udah predikat istri durhaka itu ada sedikit di dirinya, nanti malah tambah banyak lagi kalo Nayara nggak kasih makan Gilang.
"Makasih," ucap cowok itu saat Nayara menyimpan kopi dan sepiring roti bakar.
Nayara tak membalas, hanya mengangguk setelah itu duduk bersebrangan dengan cowok itu.
Keduanya sibuk memakan makanannya tanpa ada yang bicara sedikitpun.
Nayara memakan roti bakar yang terasa hambar di mulutnya, selera makannya hilang gitu aja.
Diam-diam Gilang memperhatiakan gerak-gerik cewek itu, merasa sedikit aneh saat cewek itu tak menghabiskan rotinya.
"Abisin Yara rotinya,"
Nayara yang semula menunduk, mengangkat kepalanya dengan wajah lesu. "Nggak nafsu,"
"Nggak enak badan?" Tanya cowok itu dengan nada khawatir.
"Nggak ko. Gue baik-baik aja."
***
Hai up lagii!!
Beberapa hari ke depan kayaknya nggak up dulu ya Prennn, aku mau selesain cerita sebelah dulu.
Sambil nunggu cerita ini up mending kalian baca cerita aku yang sebelah, hehe. Nggak vote juga nggak papa, baca dulu ajaa, baik kan?
Sampai jumpa di chapter selanjutnya 💛🦋💛🦋 nggak tau kapan, heheh
Babayyy ❤️
Istri sahnya mas terangggg ❤️❤️❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA KITA ( ON GOING )
Random"Jadi, harus dengan cara apa supaya mas suami mendapat maaf dari mbak istri?" ••• Perjodohan, mungkin terdengar konyol, tapi ini nyata di alami oleh Gilang dan Nayara. Rumah tangga yang seharusnya berjalan dengan tentram, damai, dan harmonis sangat...