39. Nayara, Zio, Gilang dan Karina
"Yara?" Kaget orang itu saat tahu siapa yang menabraknya.
Mata Nayara menutup, tubuhnya limbung, untung saja cowok di depannya dengan sigap menangkap tubuhnya hingga Nayara berada di pelukannya.
Zio, iya cowok yang Nayara tabrak tadi adalah Zio.
Tanpa banyak kata Zio segera menggendong Nayara, membawa cewek itu ke UKS.
Begitu banyak pertanyaan yang bersarang di kepalanya. Mengenai kenapa cewek itu bisa pingsan? Dan mengenai siapa cewek yang ia temui di rumah sakit kala itu?
Apa itu Nayara?
Bukankah Gilang tidak mengingat Nayara ?
Terus, siapa cewek yang bersama Gilang ? Rasanya Zio tidak asing dengan cewek itu.
Karena masih pagi, dokter di UKS belum datang. Gio sangat geram, sudah setengah jam ia menunggu, namun dokter tak kunjung datang hingga ia memutuskan membawa Nayara ke rumah sakit.
Ntah, selalu seperti ini, menghawatirkan orang yang jelas-jelas tak bisa dia miliki.
Selalu berakhir dengan mengikhlaskan, ya selalu seperti itu.
Raut wajah khawatir terpampang jelas di wajah Zio, bahkan sedari tadi cowok itu tak berhenti mondar-mandir tak jelas dengan tangan bertaut, berharap Nayara baik baik saja.
Zio belum mengubungi Mama Nayara, ia tak mau membuat mereka khawatir.
🐳🐳
Hari ini Gilang sekolah seperti biasanya, ia belum pulang ke rumahnya, ia sangat malas untuk bertemu cewek bernama Nayara yang berstatus sebagai istrinya itu.
Lorong sekolah lumayan ramai, beberapa orang menyapanya Gilang hanya menganggukkan kepala dan tersenyum tipis sebagai tanggapannya.
Berbelok kiri, hingga Gilang sampai di kelasnya. Langkah Gilang memasuki kelas, belum saja sempurna masuk namun Oki dan Samudra tergesa-gesa keluar kelas hingga bertabrakan dengannya.
"Jalan pake mata," Gilang berdecak, pagi-pagi hatinya sudah kesal karena temannya ini.
"Nah ini anaknya," seru Oki, menatap Gilang dengan serius.
Samudra dan Oki mencegah Gilang yang ingin masuk kelas. "Apaan Ki ? Gue mau masuk, awas!" Raut wajah Gilang tak bersahabat.
"Ini urgent, urgent, urgent banget Gi," seperti biasa Samudra selalu heboh, memukul bahu Gilang berkali-kali, tak tahu jika sebentar lagi cowok kalem akan meledak.
"Bego, nggak usah mukul mukul juga lah," Gilang mundur selangkah.
Samudra tersenyum lebar, "sory Gi, susah bawaan dari lahir," katanya.
Oki memegang bahu Gilang, matanya menatap dalam Gilang seolah hal yang akan diomongkan benar benar penting. "Mbak Naya Gi,"
Alis Gilang terangkat, seolah tak selera dengan hal yang diomongkan Oki.
"Anjirrr," Oki mengusap rambutnya kasar saat tau respon Gilang begitu.
"Buruan ege apaan," Gilang mulai jengah.
Samudra greget sendiri, ia memukul bahu Oki. "cepetan anjir, keburu sekarat nanti," celetuknya.
Oki melotot tak terima. "Anjing ya lu!!"
"Gi, dia ngedoain Naya sekarat," ucap Oki, menggeleng-gelengkan kepalanya. "Hajar Gi, hajar,"
Gilang semakin kesal, emang Oki ini suka menguji kesabarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA KITA ( ON GOING )
Random"Jadi, harus dengan cara apa supaya mas suami mendapat maaf dari mbak istri?" ••• Perjodohan, mungkin terdengar konyol, tapi ini nyata di alami oleh Gilang dan Nayara. Rumah tangga yang seharusnya berjalan dengan tentram, damai, dan harmonis sangat...