41. Mari saling bahagia
Perdebatan semalam berakhir begitu saja dengan Gilang yang meninggalkan Nayara ke kamar.
Pagi ini Nayara tak ingin terus menerus memikirkan hal semalam, ia mencoba untuk tidak peduli akan hal itu. Sarapan sudah Nayara hidangkan di meja, ada nasi goreng spesial yang ia siapkan khusus untuk Gilang, juga susu coklat kesukaan cowok itu.
Nayara tersenyum, ia segera naik ke atas untuk memanggil Gilang agar segera turun dan sarapan. Untungnya ini hari Sabtu, jadi banyak kesempatan untuk Nayara mendekati Gilang dan membuat hati cowok itu luluh kembali.
Kamar mereka kembali terpisah karena permintaan Gilang, Nayara tidak mempermasalahkan hal itu.
Baru saja akan mengetuk pintu, Gilang sudah muncul dari balik pintu dengan wajah khasnya bangun tidur.
Nayara tersenyum. "Gi, sarapannya udah siap," Nayara melirik ke lantai bawah. "Sarapan sekarang yuk?"
Wajah tanpa ekspresi itu terpampang di wajah Gilang, cowok itu hanya mengangguj singkat tanpa membalas ucapan Nayara.
Mereka berdua menuruni tangga, Nayara berjalan lebih dulu sementara Gilang berjalan di belakang cewek itu.
Nayara menarik kursi, mempersilahkan suaminya untuk duduk dan memakan sarapannya. "Ayo dimakan Gi,"
Nayara tersenyum memandang wajah Gilang dengan senang. "Makanan ini kesukaan kamu lho,"
Gilang hanya diam tanpa menyahut, cowok itu meminum susu coklatnya, kemudian menyuapkan sesendok nasi goreng buatan Nayara ke mulutnya.
Gilang terdiam dengan mulut mengunyah nasi goreng buatan Nayara itu, seperti tidak aneh rasanya. Rasanya Gilang sudah pernah memakan nasi goreng ini, tapi kapan dan dimana ?
Rasanya nasi goreng ini tidak lagi asing di lidahnya. Sangat pas dan sesuai seleranya, kenapa Nayara bisa mengetahui kalau Gilang menyukai nasi goreng?
"Gimana Gi, enak?" Suara Nayara membuyarkan pikiran Gilang, cowok itu mengangguk singkat sebagai jawabannya.
Senyum indah itu menghiasi wajah cantik Nayara, meski hanya sebuah anggukan kepala yang sangat singkat namun Nayara begitu senang.
"Tambah lagi ya nasi gorengnya? aku sengaja bikin banyak, soalnya udah lama ngga masak nasi goreng," Nayara asik berbicara, sementara Gilang asik memakan sarapannya.
lagi lagi Gilang hanya mengangguk, membuat Nayara dengan cekatan menambah nasi goreng ke piring cowok itu. "Yang banyak makannya, aku seneng kalo kamu suka nasi gorengnya,"
"Lo sebenarnya siapa Nayara, kenapa Lo bisa tau makanan kesukaan gue."
"Dan, kenapa, Gue merasa kalo Lo bukan orang asing di hidup gue."
"Apa benar Lo orang spesial di hidup gue?"
🦒🦒🦒
Nayara menghampiri Gilang yang tengah duduk di teras belakang. Dari pintu Nayara memperhatikan suaminya yang tengah duduk di kursi besi, tatapan Gilang terlihat kosong dengan tangan yang sibuk memberi makan ikan yang ada di kolam kecil.
Langkah kakinya membawa Nayara menghampiri Gilang, cewek itu diam sejenak sebelum akhirnya memberanikan bersuara.
"Gilang, aku boleh ikut duduk?"
Gilang sedikit terperangah, cowok itu mengangguk membuat Nayara segera duduk di sampingnya.
"Aku mau ngobrol sebentar sama kamu, boleh?" Nayara memandang ke arah Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA KITA ( ON GOING )
Random"Jadi, harus dengan cara apa supaya mas suami mendapat maaf dari mbak istri?" ••• Perjodohan, mungkin terdengar konyol, tapi ini nyata di alami oleh Gilang dan Nayara. Rumah tangga yang seharusnya berjalan dengan tentram, damai, dan harmonis sangat...