9⛅

535 60 34
                                    

9. Menghilang tanpa kabar







Tadinya mau up malem, tapi karena aku lagi neduh nunggu ujan reda, jadi gada sinyal plus ada petir:(











🐧🐧🐧

Pagi harinya Nayara terbangun dengan badan yang sedikit sakit. Ternyata ia ketiduran di sofa.

Nayara menggerakkan tubuhnya, mengubah posisinya menjadi duduk. Gadis itu mengucek matanya, lantas menatap sekitar yang ia yakini tidak ada orang selain dirinya.

Setelah dirasa nyawanya terkumpul, Nayara segera bersiap untuk mandi dan berangkat sekolah.

Semalam Nayara menunggu Gilang pulang, namun cowok yang ditunggunya tak kunjung datang. Tidak ada pesan juga untuk Nayara, pesan memberitahu bahwa Gilang tidak akan pulang.

Ah, Nayara lupa, untuk apa Gilang mengabarinya? Memangnya Nayara sepenting itu untuk mendapatkan kabar darinya?

Sudahlah, Nayara tidak perlu berpikir terlalu jauh. Mungkin saja Gilang benar-benar sangat sibuk, jadi cowok itu tidak bisa pulang.

Tapi, kan, paling tidak Gilang berusaha memberitahu Nayara, bagaimanapun Nayara merasa khawatir dan Nayara kan istrinya...

Yasudah, mungkin Gilang khilaf...

Menghela nafasnya pelan, kini dirinya sudah rapih dengan baju seragam sekolahnya.

Semalam Nayara tak sempat makan, alhasil sekarang perutnya terasa lapar. Tapi, kalo Nayara sarapan dulu, ia akan terlambat masuk kelas. Nayara memilih mengganjal perutnya dengan segelas air putih.

Menggaet tasnya, lantas ia berjalan meninggalkan halaman rumah.

****

Gilang: Fi izinin gue, gue nggak bisa masuk hari ini

Alfi memasukan ponselnya kembali. Cowok itu beralih membuka kaleng soda, kemudian meminumnya. "Gilang izin nggak masuk," ucapnya saat selesai minum, ia letakan kaleng soda di depannya.

Saat ini mereka berlima sedang ada di markas PASGA, pasukan Galaksi.

Kebiasaan mereka jika belum bel, mereka akan menghabiskan waktunya di markas atau tidak di kantin. Tapi lebih seringnya di markas.

"Tumben tu anak," kata Dafi sambil memainkan ponselnya.

"Gegayaan pake izin," Cibir Oki sambil membenarkan tali sepatunya. Cowok itu mengangkat kepalanya. "Palingan izin molor tu anak,"

"Tu otak mikirnya negatif mulu, heran gue mah." Falen mendengus kesal, sementara Oki malah memasang muka menye-menye.

"Sudah-sudah jangan berteman, mari berdebat,"

"Brisik lu ah, bikin mood gue ancur tau nggak!" Gertak Samudra, melemparkan botol bekas minuman ke arah Oki.

"Guoblokkk emang!" Oki menendang botol itu asal-asalan. "Akhlaknya ilang jadi gini ni," tunjuknya pada samudra.



****




Jam istirahat Nayara habiskan dengan membaca buku di perpustakaan bersama kaira.

Sebenarnya Nayara bukan orang yang terlalu suka membaca. Tidak bisa dikatakan juga orang yang tidak suka membaca. Nayara itu pemilih, kalau ceritanya menarik Nayara suka. Tapi, kalo soal buku-bukunya pelajaran, jujur saja Nayara kurang suka.

Pada jam istirahat perpustakaan selalu ramai. Namun, tidak sepenuhnya orang membaca buku. Ada juga yang numpang ngadem sambil gibah, ada juga siswa yang numpang tidur di pojokan bahkan ada juga sepasang siswa dan siswi yang sedang asik pacaran. Lanjutkan anak muda!!

CERITA KITA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang