S E P U L U H

2.1K 295 21
                                    

Airlangga

Aku berjalan menuju ruanganku dengan pikiran yang masih menghantuiku sejak semalam.  Ku liat meja Tere masih kosong.

" ke lokasi dia." Ucap Ale yang tiba-tiba muncul dari arah belakang.

Aku menyusulnya dan berakhir di ruanganku.

"Maksud lo?" Tanyaku.

"Tere kan?" Tanya Ale lagi.

Aku menggeleng.

"Halah, kebaca kali. Nggak usah pura-pura." Kekehnya.

"Sialan!" Jawabku.

"Jadi Tere?" Ucapnya lagi.

Aku menaikan bahuku, "belum tau." Jawabku singkat.

"Kok? Kenapa?" Tanya Ale heran kemudian memasang muka pahamnya. "Oh, i see." Tambahnya.

"Ikutin kata hati lo aja." Ucapnya lagi sambil menepuk pelan bahuku lalu berlalu.

***

Aku berjalan menyusuri lorong menuju lift, lalu berpapasan dengan Tere yang baru saja pulang dari liputan.

"Siang, mas." Sapanya dengan senyum.

Aku tersenyum membalasnya, "hai. Liputan sama siapa?" Tanyaku.

"Ojan." Jawabnya diikuti oleh mataku yang mencari sosok Ojan.

"Oh, lagi narok kamera mas." Ucapnya kemudian.

"Ooh.." ucapku.

Kami menjadi sedikit canggung setelah kemarin, dan pada akhirnya aku memutuskan untuk berlalu.

"Kalo gitu Aku ke studio ya." Ucapku tiba-tiba.

Tere mengangguk kemudian tersenyum.

Aku berlalu meninggalkannya, kemudian memberanikan diri untuk bertanya, "Malem ini ada acara nggak?" Tanyaku seraya membalikan tubuh ke arah Tere.

Ia menggeleng pelan, "kenapa mas?" Ucapnya heran.

"Nonton?" Ajakku.

"Hah?" Ucapnya terkejut.

"Kalo nggak mau nggak apa-apa kok, Ter." Jawabku santai.

"Boleh mas." Jawabnya yang mendapat senyuman dariku.

"Okay, tapi nanti aku ada rapat dulu. Kita ketemuan di mallnya aja nggak apa-apa kan?" Tanyaku.

Ia mengangguk.

"Okay, jam 19.00 disana ya." Ucapku tersenyum sambil berlalu.

***

Teari

Aku baru saja kembali ke kantor setelah sebelumnya melakukan liputan dan langsung tersenyum sepeninggal mas Aji tadi. Setelah kemarin ia mengajakku untuk menemaninya ke pentas sekolah Ciya, hari ini mas Aji mengajakku untuk menonton film bersama. Entah kenapa rasanya senang, walau tetap ada yang mengganjal.

"Kenapa lo senyum-senyum?" Ucap Ojan yang tiba-tiba muncul.

Aku terkejut kemudian menggeleng.

QUERENCIA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang