T I G A P U L U H D U A [End]

6.5K 326 74
                                    

Asvathama

Aku duduk di ujung tepian tempat tidurku, menatap layar Handphone yang sejak tadi menampilkan sebuah pesan dari seseorang yang baru saja ku kenal, sambil sesekali melirik beberapa bungkusan yang sengaja ku taruh di atas meja dekat dengan dapur.

From : Anak kecil
Kak, Bunda kirim makanan dan beberapa Vitamin untuk lo.

Begitu kiranya isi pesan yang dikirim oleh Sakeena. Tak banyak hal yang ku utarakan lewat balasan pesanku. Hanya ku katakan aku akan memakan segala yang Bundanya kirimkan.

Siang harinya aku berjalan menuju sebuah halte Trans Jakarta, aku berjalan dengan santai sambil sesekali memotret beberapa gambar dengan kamera yang sengaja ku gantungkan di leherku.

"Re!" Panggilku saat melihatnya.

Ia menoleh ke arahku dan ku abadikan beberapa gambarnya pada kameraku. Ku koreksi, bukan beberapa melainkan sebanyak mungkin yang bisa ku abadikan.

Aku menghampirinya lalu tersenyum melihat hasilnya.

"Apus nggak?" Ucapnya yang ku jawab dengan gelengan kepala.

"Yuk!" Ajakku sambil berjalan meninggalkannya.

Hari ini aku mengajaknya berkeliling Jakarta. Mulai dari kawasan Kota, Monas, Pasar Baru, Blok M, Cikini, sampai pada akhirnya berakhir di Kuningan. Tentu dengan menggunakan angkutan umum, seperti KRL, MRT dan Trans Jakarta.

"Jan kita mau kemana sih?" Ucapnya sambil tetap mengikutiku berjalan.

"Jalan-jalan." Jawabku singkat.

"Ya tau, tapi kemana?" Ucapnya penasaran.

Aku hanya tersenyum.

Tujuan awal kami adalah daerah Jakarta Kota. Aku tersenyum saat meliat ekspresi Tere saat duduk di KRL. Ia terlihat bingung sekaligus senang.

"Bagus ya lo ngetawain gue mulu." Ucapnya sambil memukul salah satu lenganku.

Aku berdiri berhadapan dengannya, karena seluruh bangku sudah penuh dan hanya tersisa satu buah. Aku membiarkan Tere duduk karena jika tidak, aku terbayang ia mengomel sepanjang perjalanan.

Setelah sampai, kami melanjutkan perjalanan kami menuju beberapa tempat. Tere sama sekali tak mengeluh, karena aku tau ia menikmatinya. Tere senang sekali wisata museum atau Galeri. Ia terlihat senang sekali membaca seluruh informasi yang tertulis di masing masing ruangan. Sedangkan aku hanya sibuk memotret beberapa moment dengan kameraku.

"Re, foto yuk." Ajakku sambil mengeluarkan satu kamera polaroid yang sengaja ku bawa.

"Kok tumben bawa polaroid?" Tanyanya heran sambil mengambil tempat di sampingku.

"Iseng aja." Jawabku sambil bersiap memotret momentku dengan Tere.

Hal itu selalu kami lakukan setiap kali kami berganti tujuan. Totalnya aku mengumpulkan empat foto polaroid di empat kawasan berbeda. Sampailah pada kawasan terakhir--Kuningan.

"Kantor?" Tanyanya sambil menatap gedung yang berdiri gagah di hadapannya.

Aku mengangguk lalu mengajaknya ke salah satu ruang rapat terbesar milik kantor kami.

"Jan ngapain sih? Makan aja yuk, gue laper." Ucapnya asal.

"Re!" Panggilku yang suksesnya membuatnya menatapku.

Aku tersenyum, "ssssttt, lo dilarang berbicara sekarang!" Ucapku.

"Jan nggak mau gini-ginian lagi ah. Kan udah waktu ulang tahun lo."ucapnya yang mengundang tawaku.

QUERENCIA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang