PROLOG

392K 18.7K 965
                                    

Jakarta, 13 Mei 2507

Dulu gue cantik.

Dulu gue banyak temen.

Dulu rambut gue panjang bergelombang.

Dulu gue selalu diseganin sama semua orang.

Dulu gue suka pake soflens biru.

GARIS BAWAHI KATA 'DULU'

Karena sekarang, semua sudah berubah!

Sekarang gue jelek.

Sekarang gue cuman punya 1 'temen' dan itu cukup bagi gue karena dia setia, engga kayak temen-temen gue yang lain, semuanya munafik!

Sekarang rambut gue dikepang dua.

Sekarang gue suka dibully.

Sekarang gue pake kaca mata bulat, warna item, dan besar pula.

Sekarang gue standard.

Tapi gue happy, hidup gue damai, tentram, dan sejahtera.

Semua orang pengen jadi pusat perhatian, tapi gue engga!

Why?

1. Gue engga pernah dapet masalah apapun karena jarang ada yang tahu gue. Gue jelek, jadi wajar low profile banget!

2. Gue engga bakal dapet jabatan apapun karena nyatanya gue engga punya kelebihan sedikitpun. Kelebihan gue cuman cantik, dan sekarang semua itu udah gue sembunyikan dengan apik.

3. Gue pengin santai, gue pengin masa SMA gue diisi penuh ketenangan. Cowok? Halah buat apa cowok, bikin sakit hati aja! Gak perlu gue!

Gue bukan trauma sama masa lalu atau apa, tapi gue engga mau ngalamin hal yang sama, itu cukup buat gue stres, dan susah tidur.

Gue pernah hampir kehilangan sahabat gue karena keegoisan gue.

Be popular? BIG NO!

Cukup sekali gue kepengin itu, sekarang, gue ngehindarin itu semua.

Good bye my popularity!

Tertanda,

Jessy Vita

*

Seorang gadis tersenyum menatap selembar kertas dengan tulisan cakar ayam di atasnya. Itu tulisan tangannya, lebih tepatnya curahan hatinya selama ini.

"Besok, gue akan masuk SMA, dan di sana engga bakal ada yang kenal gue. Gue engga bakal cari masalah sama siapa pun, dan terlibat sama kegiatan apa pun. Ini janji gue."

Setelah mengikrarkan janji tersebut di bawah rembulan, gadis itu menyalakan korek yang sudah sedari tadi berada di atas meja belajarnya.

TASHH

Kertas berisi curahan hatinya tersebut, dibakarnya hingga menyisakan abu hitam.

"Dengan ini, gue pastiin semuanya akan berjalan seperti yang gue rencanakan."

Gadis itu tersenyum, namun pada kenyataannya ia tidak mengetahui apa-apa. Apalagi tentang kepastian hari depan.

Manusia hanya bisa merencanakan, tapi takdir hanya Sang Pencipta yang menentukan.

***

Hallo sebenarnya ini cerita pertama gue hehe kalo suka vomentsnya ya ... thanks guys!

Lope lope,

oryzena

Goodbye PopularityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang