47. Nonton

14 2 0
                                    

Typo beterbaran di mana mana, harap bijak dalam membaca!!




Fatur segera bangun dari tidurnya karena mimpi buruk itu, mimpi yang membuatnya sangat ketakutan.

Ia segera mematikan alaram, ternyata masih jam lima.  Ia melihat ke sisi ranjang ternyata tak ada zahra di sampingnya segera dia bangun dari tempat tidurnya mencari istri kecilnya itu.

Hendak keluar dari kamar terdengar suara yang sangat khas di telinganya

"kak udah Bangun?"Tanya gadis yang baru keluar dari kamar mandi

Fatur segera berlari memeluk zahra tak mau kehilangannya, sangat tak mau

Zahra hanya bisa mematung menerima pelukan dari Fatur yang begitu tiba tiba bahkan ini terlalu pagi untuk senam jantung

"Jangan pergi!" keluhnya semakin mengeratkan pelukanya

Zahra tak bisa bekata kata hanya bisa terbengong belum menyadari situasinya itu.

Fatur segera melepas pelukanya dan menatap zahra dengan penuh rasa ketakutan dan kegelisahan.

"Ra lu tau gue khawatir banget pas bangun lu udah gak ada.  Gue pikir lu ninggalin gue. Ra please jangan gini lagi gue takut banget" ucap fatur kesal

"M_maaf aku cuman ke kamar mandi" ujarnya zahra menunduk bersalah"Dan maaf bikin kak khawatir!" lanjutnya

Fatur segera mengembuskan nafasnya kasar, ia segera membawa zahra ke dalam pelukannya memberikan zahra sedikit ketenangan.

Mengecup puncak kepala zahra  setidaknya dengan begini ia tak terlalu gelisah lagi. 

"Maafin gue ra! " melepaskan pelukanya menatap zahra dengan rasa bersalah sudah membuatnya ketakutan yang tak mendasar "Maaf kalo kata kata gue tadi bikin lu gak nyaman!" ujarnya lagi dengan nada bersalah

Zahra seger menggeleng menentang perkataan Fatur barusan dia hanya tak bisa melihat fatur begitu mengkhawatirkannya "Gak!. Gak,  kak gak salah!" year zahra Menyakinkannya Fatur " Mending kak mandi trus siap siap solat subuh!" lanjut zahra.

Fatur hanya bisa tersenyum mendengar perintah dari istri kecila itu.
.
.
.
.
.
Tak terasa sebentar lagi mereka akan mengikuti ujian semester

Semua siswa bersiap siap mempersiapkan materi dari jauh jauh hari. Begitu juga dengan zahra mulai mengambil beberapa tumpukan buku diperpustakan.

Tak lupa kedua sahabatnya juga ikut menyiapkan bahan materi yang akan di ujikan minggu depan .

"Duh gila otak gue gak sanggup buat pelajarin nih semua!" keluh sesil sambil mengacak ngacak rambutnya fustasi.

Zahra juga mengembuskan nafasnya panjangnya setuju dengan perkataan sahabat apalagi ditambahn otaknya yang pas pasan. Tidak dengan sahabat yang satunya otak encer.

"Far!" panggil  sesil

Farah hanya menjawab dengan gumaan saja matanya masih terpokus pada deretan angka dan huruf dibukunya.

"Lu makan apaan sih?, perasaan sama sama makan nasi tapi kenapa otak lu ecer banget. Gua jadi heran deh?" tanya sesil dengan bodohnya.

Zahra menutup bukunya menyentil dahi sesil,  membuat si empunya ke sakitan "Lu Pengen  tahu kenapa otak dia encer?"tanya zahra

"Kenapa?"tanya sesil dengan polosnya

"Dia otak encer karena sering di asah, kaya pisau aja kalo lu asah terus dia makin tajem. Kalo lu gak di asah ya tumpul kaya otak aja gitu deh intinya" terang zahra

Senja diLangit Spanyol [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang