Senja diLangit Spanyol [ On Going ]

7.kena marah

Zahra kemudia masuk kedalam rumah dengan menangis tersenguk -sengguk tanpa menghiraukan abangnya yang menanyai dia , dengan secepat kilat ia memasuki kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan keras sekali sehingga terdengar seisi rumah .

Zahra terus menangis sambil memeluk bantal gulingnya agar suara tangisanya tidak di dengar oleh yang lain .

Disisi lain rehan sebagai abangnya merasa kawatir dengan adiknya yang bertingkah laku aneh semenjak pulang dari rumah tante indah ,ia memutuskan untung pergi kekamar zahra memastikan ia baik -baik saja . Di depan pintu kamar zahra rehan mengetuk pintu kamar zahra

"Ra ini abang "

"Ra tolong bukain pintunya ?"

"Ra .."

Clek

Suara pintu kamar zahra terbuka menanpilkan sesosok adiknya yang dengan kondisi kacau matanya sembab karena menangis

"Ra kamu kena..." sebelum menyelesaikan pertanyaannya zahra sudah memeluk rehan dengan erat dan menangis di dada bidang abangnya .

Aduh autornya jadinya pengengen :v
Diem luh tor adik gwe lagi nangis -rehan
Iya maaf babang kevin ganteng -autor

"Luapin aja semuanya dek "
Rehan memberikan ketenangan buat zahra

Setelah zahra selesai menangis rehan hendak melepaskan pelukanya tapi ditahan oleh zahra rehan hanya bisa pasrah saja

"Dek kamu kenapa sih ko dateng -datang kerumah nangis gak jelas kaya gini " tanya rehan heran

"Gak papa bang " jawab zahra

"Nyakin ?"

"Iya bang "

"Kalo ada masalah sama abang cerita dek barangakli dengan kamu cerita abang bias ngeringani beban kamu " tanya rehan sambil memcium pucuk kepala zahra yang dibalut hijab nya itu

"Eh...."kemudian zahra melepaskan pelukanya

"Eh kenapa ?" Tanya rehan

"tapi janji abang jangan emosi ya ?" Zahra mengacaukan jari kelingking nya seperti anak kecil saja
"Oke abang janji " dan dibalas oleh rehan

"Gini bang tadi ara pergi kerumah tante indah trus di sana zahra bla ...bla...bla ....bala ....jadi gitu ceritanya " zahra meceritakan kejadiannya tadi tanpa terlewatkan

"gak bisa dibiarin , seenaknya dia buang coklat kamu dek , abang harus kasih dia pelajaran "
Ketika hendak melangkah pergi zahra menahan tangan rehan

"Abang tadi udah janji sama ara " zahra mengacungkan jari kelingking nya rehan hanya bisa mengalah saja

"Iya maaf abang terbawa emosi " rehan membawa zahra kedalam pelukan nya

"Maafin abang ra " sambil mecium dahi zahra

"Iya gak papa bang ,zahra ngerti ko "

"Ehm..."

"Kenapa bang ?,keselek tah ?"tanya zahra aneh

"Ah luh de gak pekaan " rehan hanya berdecak kesal

"Trus apa ?"

"Masa abangnya yang ganteng ini disuruh berdiri terus di depan pintu sih ?" gerutu rehan sambil mengacak-ngacak hijab zahra
"Heheh...maaf bang ,silah..." zahra belum menyelesaikan perkataan nya rehan sudah nyelonos masuk kebiasan abangnya itu

"Kebiasaan deh abang suka masuk -masuk aja " sambil berjalan mendekati rehan yang sedang tiduran

"ya udah abang keluar lagi"